Mohon tunggu...
Septian Dwi Arianto
Septian Dwi Arianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis sekadar mampir

Seorang penulis berambut ikal yang sekadar mampir, lumayan suka mendengarkan musik random, dari Soul sampai Keroncong, pernah jadi Jurnalis waktu SMK, mari berteman di IG :@18septiandwi / @septian.d.arianto, DM yaa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puspa Nirwana

2 Agustus 2021   23:01 Diperbarui: 7 Agustus 2021   10:51 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber darthttps://cdn.pixabay.com/photo/2016/01/20/15/57/vintage-1151776_960_720.jpg

Asmaraku terbit di sela kuntum puspamuTak ku pinta hatiku agar ditakdirkan menjadi kupu-kupu
Hingga tak sadar sayap rapuhku
Terperosok juga dalam dekapan takdir pilu

Angin dengan lancang menebar semerbakmu
Begitu cepat kau termasyhur di lintas ruang temu
Menyanjung kelopakmu yang tersimpul ayu
Membentangkan fatamorgana semu untuk memilikimu

Embun menyadarkanku akan kekerdilan rupa
Betapa berani aku memahatmu yang nirmala
Dalam usangnya prasasti sukma
Kenyataannya, aku hanya tembaga yang berupaya melilit intan permata

Tak akan aku dekatimu saat gegap gempita
Biarku melepasmu atas nama Sang Pesona
Segera nantikan aku dalam doa
Dan memetikmu kelak dalam taman nirwana

Blitar, 

Senin, 2 Agustus 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun