Mohon tunggu...
Septian DR
Septian DR Mohon Tunggu... Translator dan Wiraswasta -

TRANSLATOR & KOMIKUS

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Petualangan para Kupu-kupu Malam Bagian 1

8 Maret 2016   16:43 Diperbarui: 8 Maret 2016   17:01 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

“Halo, Joni. You sudah bangun?”

“Memang kenapa kalau aku tak bisa tidur?”

“Saya tanya you sudah bangun atau belum malah balik bertanya sih? Bos ingin you segera menghadap ke kantor. Sekarang.”

“Sepagi ini?”

You tak melihat jam rupanya? Sudah jam sepuluh pagi dan you terlambat lagi. Too late, Joni. Too late!”

Joni memutus sambungan smartphone-nya, lalu meletakkannya begitu saja di tepi ranjang. Ini hari Jum’at tanggal 1 Januari 2016 yang artinya semua kantor pasti libur, tapi Joni malah mendapat jatah masuk hari ini. Kenapa juga dia harus masuk? Suka-suka dia meliburkan diri di rumah, tapi karena Joni seorang karyawan baik hati dan taat aturan, dia pun segera mandi. 

Joni hanya mandi sekitar 20 menit dan tidak mau terlalu lama. Kembali ke kamar dan berganti pakaian rapi termasuk memakai wewangian, minyak rambut dan segala tetek-bengek penampilan, kini Joni telah siap masuk kantor. Terlebih dahulu Joni menatap kaca sambil bersiap mengkritik penampilannya sendiri.

Penampilan Joni terlihat jelas di kaca, tinggi 175 cm, berat 68 kg yang berarti ideal, lalu apalagi? Kulit kuning kecoklatan di seluruh tubuh dan banyak tahi lalat, rambut hitam licin mengkilat yang cepak ala bintang favorit Joni yaitu Keanu Reeves saat bermain di film Speed dahulu. Kedua alis Joni tebal, Joni tak berkumis, tak juga berjenggot, kupingnya cukup normal, hidung mancung, tubuh juga atletis. 

Kini Joni mengenakan kemeja biru kotak-kotak kecil lengan pendek, celana eksekutif hitam, kaos kaki hitam serta sepatu converse warna coklat. Joni tak lupa memakai jam tangan hitam merek tidak ternama di tangan kirinya, sementara sabuk perak juga melingkar tepat di celana eksekutif hitamnya. Joni sudah siap sedia kini pergi ke kantor.

Setelah mengenakan tas ransel ungunya yang berisi berbagai berkas kantornya, Joni keluar dari rumahnya, mengunci pintu, lalu menyimpan kuncinya di tas ranselnya. Sebagai tambahan informasi, Joni juga menyimpan smartphone dan dompet di tas ranselnya itu juga, alasan Joni adalah karena celana eksekutifnya tidak memiliki kantong belakang beritsleting untuk menyimpan dompet.

Joni telah berjalan menjauhi rumahnya kira-kira dua ratus meter saat dia melirik jam tangan di tangan kirinya, sudah pukul sebelas kurang seperempat. Joni mempercepat langkahnya menuju jalan utama yang berdekatan dengan halte busway Slipi Kemanggisan ketika smartphone-nya berbunyi dengan ringtone Love Me Like You Do dari Ellie Goulding. Joni membiarkan smartphone-nya terus berbunyi saat dia memasuki halte dan dengan kartu flazz membayar tiket secara online, tepatnya mengurangi saldo kartu flazz miliknya itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun