Mohon tunggu...
Septiandi Darmawan
Septiandi Darmawan Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa SMK N 2 Pangkalpinang

Bermain musik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Besarnya Peluang Usaha Briket Sekam Padi

19 Februari 2024   13:14 Diperbarui: 19 Februari 2024   14:00 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://asset-2.tstatic.net/jateng/foto/bank/images/Foto-produk-briket-arang-dari-limbah-sekam-padidsafds23.jpg

Sekam padi adalah salah satu limbah pertanian yang banyak dihasilkan di Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi di Indonesia pada tahun 2020 mencapai 77,5 juta ton. 

Jika diasumsikan bahwa rasio sekam padi terhadap gabah adalah 20%, maka potensi limbah sekam padi yang dihasilkan adalah sekitar 15,5 juta ton per tahun.

Namun, sayangnya, limbah sekam padi ini belum dimanfaatkan secara optimal. Banyak petani yang membuang atau membakar sekam padi, yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan pemborosan sumber daya. 

Padahal, sekam padi memiliki nilai ekonomis yang tinggi jika diolah menjadi produk bernilai tambah, seperti briket sekam padi.

 Apa itu Briket Sekam Padi?

Briket sekam padi adalah bahan bakar padat yang terbuat dari sekam padi yang dikompresi dengan tekanan tinggi. Briket sekam padi memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan bahan bakar lain, seperti:

  • Ramah lingkungan, karena tidak menghasilkan asap dan abu yang banyak saat dibakar.
  •  Hemat biaya, karena harganya lebih murah daripada bahan bakar minyak dan gas.
  • Mudah dibuat, karena hanya membutuhkan mesin briket dan bahan baku sekam padi yang melimpah.
  • Tahan lama, karena memiliki densitas dan kalori yang tinggi, sehingga dapat menyala lebih lama.

Briket sekam padi dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti memasak, mengeringkan, menghangatkan, dan lain-lain. Briket sekam padi juga dapat menjadi alternatif bahan bakar yang lebih bersih dan efisien bagi masyarakat pedesaan yang masih mengandalkan kayu bakar.

Bagaimana Cara Membuat Briket Sekam Padi?

Untuk membuat briket sekam padi, Anda membutuhkan beberapa peralatan dan bahan, yaitu:

  • Mesin briket, yang berfungsi untuk mengompres sekam padi menjadi bentuk briket. Mesin briket dapat dibeli di toko-toko alat pertanian atau online dengan harga berkisar antara 10-20 juta rupiah.
  • Sekam padi, yang merupakan bahan baku utama pembuatan briket. Sekam padi dapat diperoleh dari hasil panen padi atau dibeli dari petani dengan harga sekitar 200-300 rupiah per kilogram.
  • Air, yang digunakan untuk melembabkan sekam padi sebelum dikompres.
  • Pengikat, yang berfungsi untuk membuat briket lebih padat dan tidak mudah pecah. Pengikat dapat berupa tepung kanji, tepung sagu, tepung tapioka, atau bahan organik lainnya. Pengikat dicampurkan dengan air dengan perbandingan 1:10.

Langkah-langkah pembuatan briket sekam padi adalah sebagai berikut:

  • Siapkan mesin briket dan pastikan kondisinya baik dan bersih.
  • Siapkan sekam padi dan basahi dengan air secukupnya. Jangan terlalu basah atau terlalu kering, agar briket tidak mudah retak atau hancur.
  • Masukkan sekam padi ke dalam corong mesin briket dan tekan tombol start. Mesin briket akan mengompres sekam padi menjadi bentuk silinder dengan diameter sekitar 5-10 cm.
  • Keluarkan briket sekam padi dari mesin briket dan letakkan di tempat yang teduh dan kering. Biarkan briket mengering selama beberapa hari hingga kadar airnya turun menjadi sekitar 10-15%.
  • Simpan briket sekam padi di tempat yang bersih dan kering, dan hindari kontak langsung dengan air atau sinar matahari.

Berapa Besar Peluang Usaha Briket Sekam Padi?

Peluang usaha briket sekam padi sangat besar, mengingat permintaan akan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan dan hemat biaya terus meningkat. Selain itu, briket sekam padi juga memiliki pasar yang luas, baik di dalam maupun luar negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun