Ternak kambing adalah salah satu usaha yang menjanjikan di Indonesia. Kambing memiliki nilai ekonomi yang tinggi, baik dari segi daging, susu, maupun kulitnya.Â
Selain itu, kambing juga mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan dan cuaca. Namun, banyak orang yang menganggap bahwa ternak kambing membutuhkan lahan yang luas dan rumput yang banyak.Â
Padahal, ada cara ternak kambing tanpa ngarit yang bisa dilakukan oleh siapa saja, bahkan di daerah perkotaan sekalipun.
Apa itu Ternak Kambing Tanpa Ngarit?
Ternak kambing tanpa ngarit adalah usaha ternak kambing yang tidak bergantung pada rumput sebagai pakan utama. Rumput memang merupakan sumber pakan yang murah dan mudah didapatkan, tetapi juga memiliki beberapa kelemahan, seperti:
- Rumput bisa habis atau langka di musim kemarau, sehingga peternak harus mencari rumput di tempat lain atau membelinya dengan harga yang mahal.
- Rumput bisa tercemar oleh pestisida, polusi, atau kotoran hewan lain, sehingga bisa menurunkan kualitas dan kesehatan kambing.
- Rumput bisa menyebabkan kambing menjadi kurus, lemah, atau sakit, karena tidak mengandung nutrisi yang cukup atau seimbang untuk pertumbuhan dan reproduksi kambing.
Oleh karena itu, ternak kambing tanpa ngarit menggunakan pakan alternatif yang lebih berkualitas, sehat, dan efisien, seperti:
- Pakan konsentrat, yaitu pakan yang mengandung bahan-bahan seperti jagung, dedak, bungkil, garam, mineral, vitamin, dan lain-lain. Pakan konsentrat bisa dibeli di toko pakan atau dibuat sendiri dengan resep tertentu.
- Pakan fermentasi, yaitu pakan yang dibuat dari bahan-bahan organik seperti jerami, kulit kopi, daun singkong, tebon jagung, dan lain-lain, yang difermentasikan dengan bantuan mikroorganisme seperti EM4, molases, atau ragi. Pakan fermentasi bisa meningkatkan kandungan protein, karbohidrat, dan mineral dalam pakan, serta mengurangi kandungan serat kasar yang sulit dicerna oleh kambing.
- Pakan limbah, yaitu pakan yang berasal dari sisa-sisa industri atau pertanian, seperti ampas tahu, ampas kelapa, kulit pisang, kulit kacang, dan lain-lain. Pakan limbah bisa dimanfaatkan sebagai pakan tambahan yang murah dan mudah didapatkan, asalkan tidak mengandung bahan kimia berbahaya atau busuk.
- Pakan hijauan, yaitu pakan yang berasal dari tanaman hijau seperti daun pepaya, daun katuk, daun gamal, daun lamtoro, dan lain-lain. Pakan hijauan bisa diberikan sebagai pakan segar atau dikeringkan dan dicampur dengan pakan lain. Pakan hijauan bisa memberikan vitamin, mineral, dan air yang dibutuhkan oleh kambing. Disarankan menggunakan mesin pencacah rumput agar setelah dicacah dapat dicampurkan dengan pakan lain.
Bagaimana Cara Ternak Kambing Tanpa Ngarit?
Untuk melakukan usaha ternak kambing tanpa ngarit, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
- Pilih bibit kambing yang berkualitas, sehat, dan sesuai dengan tujuan usaha, misalnya kambing kacang, kambing etawa, kambing jawa randu, dan lain-lain. Bibit kambing bisa dibeli dari peternak lain, pasar hewan, atau lembaga ternak.
- Siapkan kandang yang ideal, yaitu kandang yang bersih, kering, nyaman, dan aman untuk kambing. Kandang bisa dibuat dari bahan-bahan seperti bambu, kayu, besi, atau beton. Kandang bisa berbentuk panggung atau datar, dengan ukuran sekitar 3 x 1,5 meter untuk 10 ekor kambing. Kandang harus dilengkapi dengan tempat pakan, tempat minum, tempat tidur, dan ventilasi yang baik.
- Berikan pakan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kambing, yaitu pakan yang mengandung nutrisi yang seimbang dan cukup untuk pertumbuhan, reproduksi, dan produksi kambing. Pakan bisa diberikan dua kali sehari, pagi dan sore, dengan takaran sekitar 3-5% dari berat badan kambing. Pakan bisa disesuaikan dengan jenis, umur, dan bobot kambing, serta tujuan usaha, misalnya penggemukan, perah, atau qurban.
- Lakukan perawatan kambing secara rutin, yaitu membersihkan kandang, memotong kuku, menyisir bulu, memberi vaksin, memberi obat cacing, dan lain-lain. Perawatan kambing bisa mencegah atau mengatasi berbagai masalah kesehatan yang bisa menurunkan produktivitas kambing.
- Lakukan pemasaran kambing secara efektif, yaitu menentukan target pasar, harga, dan strategi pemasaran yang sesuai dengan usaha. Pemasaran kambing bisa dilakukan melalui berbagai cara, seperti menjual langsung ke konsumen, bekerja sama dengan penyalur qurban, lembaga amil, restoran, katering, atau online.
Kesimpulan
Usaha ternak kambing tanpa ngarit adalah usaha ternak kambing yang menggunakan pakan alternatif yang lebih berkualitas, sehat, dan efisien, daripada rumput.Â
Usaha ternak kambing tanpa ngarit bisa memberikan keuntungan yang lebih besar, karena bisa menghemat biaya pakan, meningkatkan kualitas dan kesehatan kambing, serta memperluas pasar kambing.Â
Usaha ternak kambing tanpa ngarit bisa dilakukan oleh siapa saja, bahkan di daerah perkotaan sekalipun, asalkan memperhatikan beberapa hal, seperti bibit, kandang, pakan, perawatan, dan pemasaran kambing.
Jika Anda tertarik untuk memulai usaha ternak kambing tanpa ngarit, Anda bisa belajar lebih banyak dari usaha ternak kambing tanpa ngarit, yang merupakan salah satu sumber informasi yang lengkap dan terpercaya tentang cara ternak kambing untuk pemula. Selamat mencoba dan semoga sukses!