Pilihan perdagangan kripto yang lengkap, user interface yang menarik, dan fee transaksi yang kompetitif menjadi pendorong kesuksesan FTX secara global. Tidak hanya itu, SBF sebagai CEO juga sangat gesit membangun relasi. Ia bahkan tercatat sebagai salah satu donatur terbesar Joe Biden saat berkompetisi dalam pemilihan calon presiden Amerika Serikat tahun 2020 lalu.
Kinerja keuangan FTX juga bisa dibilang ciamik, pada tahun 2020 perusahaan ini mencatat net income sebesar US$ 7 miliar lalu melejit di tahun 2021 menjadi US$ 21 miliar.
Capaian cemerlang itu mendorong keberhasilan FTX mengumpulkan pendanaan miliaran dolar dari berbagai Venture Capital dan investor kelas kakap seperti Sequioa Capital, Tiger Global, Softbank, Ribbit Capital, Temasek, hingga Blackrock. Di tahun 2021 itulah Sam Bankman-Fried pun menikmati puncak kejayaan.
Bahkan pada tahun tersebut SBF tercatat masuk daftar Forbes 400 dengan kekayaan mencapai US$ 26 miliar, atau jika di rupiahkan sekitar Rp400 triliun. Forbes pun juga menahbiskannya sebagai The World's Richest 29-Year-Old !
Namun pada November 2022, setelah Bankman-Fried mengumumkan kebangkrutannya, seluruh kekayaannya langsung merosot dalam sekejap.
Banyak hal yang membuat SBF jatuh ke lubang kehancurannya. FTX mengalami kesulitan likuiditas karena mis-management dan isu penyalahgunaan dana nasabah untuk kepentingan SBF dan perusahaan trading-nya yaitu Alameda Research.
Belakangan terungkap bahwa Alameda mengalami kerugian besar dalam aktivitas trading-nya dan berdampak pada FTX yang tak mampu memenuhi berbagai kewajiban penarikan dana di FTX, apalagi ketika pasar kripto memang sedang dilanda tekanan jual yang sangat tinggi akhir-akhir ini.
Masa Depan Kripto?
Ambruknya FTX memberi dampak yang sangat berat bagi ekosistem cryptocurrency. Pada saat SBF mengumumkan kebangkrutannya 11 November 2022 lalu, total kapitalisasi pasar kripto termasuk harga Bitcoin langsung anjlok 10%.
Sepanjang tahun 2022 ini berbagai sentimen negatif beruntun seperti ambruknya perusahaan-perusahaan kripto skala global seperti FTX, Celsius, dan Three Arrow Capital, hingga hancurnya salah satu kripto paling populer yaitu Luna, membuat keyakinan investor kripto terguncang. Siapa yang masih percaya menempatkan dana jumbo di kripto jika fraud dan scam terus terjadi?