Muhammad Ibn Musa Al-Khawarizmi, mungkin adalah tokoh Bait Al Hikmah yang paling terkenal. Ia adalah seorang ahli geometri, matematika, dan astronomi.
Karyanya yang paling monumental tentu adalah kitab Al-Kitāb al-mukhtaṣar fī ḥisāb al-jabr wa-l-muqābala, yang menjelaskan mengenai persamaan linear dan kuadrat. Lalu ada juga Kitāb Al-Jam’a wa-l-tafrīq bi-ḥisāb al-Hind memperkenalkan sistem penomoran Arabic yang kelak diadopsi menjadi sistem penomoran di seluruh dunia.
Seluruh akademisi maupun ilmuwan di berbagai negeri pasti sudah tidak asing lagi dengan persamaan Aljabar yang memang merupakan adopsi dari ilmu-ilmu yang diperkenalkan Al-Khawarizmi.
Selain beliau, ada juga nama besar seperti Ibn Sina. Ia adalah seorang ahli fisika, kedokteran, dan astronomi.
Karyanya yang sangat penting tentu saja adalah Al-Qanun fi At Tibb atau The Canon of Medicine, yang menjadi kitab fundamental bagi dunia kedokteran.
Menjadi seorang hafiz Al Quran sejak usia 10 tahun tidak membuatnya berpuas diri. Mempelajari ilmu dari belahan dunia seperti India, Yunani, dan Eropa, membawa penemuan-penemuan sains Ibn Sina diakui dunia.
Selain Al-Khawarizmi dan Ibn Sina, tentu masih banyak tokoh-tokoh ilmuwan hebat asal Bait Al Hikmah yang tidak bisa dijelaskan satu persatu.
Keterbukaan terhadap ilmu dari berbagai belahan dunia untuk kemudian diterjemahkan dalam kebijaksanaan, membawa budaya islam menjadi pusat sains dunia pada masanya.
Akhir Masa
Seiring berjalannya waktu, suatu era pasti mengalami kemunduran. Hampir sama dengan nasib Perpustakaan Alexandria, tiba suatu masa saat Bait Al Hikmah hancur oleh keserakahan manusia.