Mohon tunggu...
Septian Ananggadipa
Septian Ananggadipa Mohon Tunggu... Auditor - So let man observed from what he created

Pejalan kaki (septianangga7@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Squid Game dan Bayi Silver, Ikon Ironi Kaum Urban

1 Oktober 2021   23:14 Diperbarui: 2 Oktober 2021   06:10 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Squid Game. Sumber foto : Kdrama stars

Bagi sebagian orang yang pernah merasakan, atau paling tidak melihat mereka yang memiliki terlalu banyak kekayaan, kekuasaan, dan popularitas. Pada suatu titik, kekayaan akan menghadirkan "ilusi" yang sangat mungkin membuat hidup kita tidak se-menyenangkan sebelumnya.

Tidak bebas pergi kemana saja, tidak boleh kotor, tidak boleh terlihat melakukan ini dan itu. Hidup anda tidak akan lagi sama.

Lantas apakah lebih baik tidak punya uang? tentu tidak se-naif itu.

Dalam serial Squid Game, sebagian tokoh tadinya memiliki cukup uang namun karena tidak bisa mengendalikan diri dalam hidupnya, terperosoklah mereka ke dalam lilitan utang dan berbagai macam kesulitan.

Dunia post modern telah menciptakan sebuah hiperrealitas yang membuat banyak kaum urban terjebak dalam tuntutan gengsi, gaya hidup, dan keserakahan.

Hampir tidak ada pilihan lagi dalam hidup mereka, selain ikut bermain dan mendapatkan uang, meski nyawa menjadi taruhannya.

Tentu saja, logika dan empati mulai pudar saat nyawa kita dipertaruhkan.

Ironi itu tidak hanya ada di layar kaca, tapi juga disekitar kita. Salah satunya seperti peristiwa bayi kecil yang dilumuri cat silver, entah pergi kemana logika dan empati mereka yang melakukannya.

Squid Game dan bayi silver memang berada di dunia yang berbeda, namun keduanya bisa menjadi pelajaran bagi kita semua. Bahwa untuk bertahan hidup, kita harus tetap menjadi manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun