Telinga generasi 80 dan 90-an pasti akrab dengan Prambors, GenFM, Mustang, KisFM, atau Swaragama. Yap, nama-nama itu adalah stasiun radio yang sudah dianggap sebagai para raksasa di eranya. Â Â
Serbuan digitalisasi membuat era radio perlahan mulai tergeser, dengan makin populernya media visual audio plus media sosial seperti YouTube, Instagram, hingga TikTok.
Namun para raksasa radio tak kehilangan asa. PT Mahaka Radio Integra, perusahaan media yang menaungi beberapa stasiun radio, bekerja sama dengan PT Quatro Kreasi Indonesia, mengembangkan platform audio streaming bernama Noice.
PT Quatro Kreasi Indonesia sendiri adalah konsorsium perusahaan rekaman besar seperti Musica, Aquarius, dan Trinity.
Noice digaungkan akan menjadi aplikasi konten audio lokal nomor 1 di Indonesia, tentu akan menjadi sebuah evolusi besar di industri radio.
Ambisi Merajai Lokal
Demi mengejar ambisi besarnya, Noice pun dengan cepat menggandeng investor strategis. Tidak tanggung-tanggung venture capital ternama seperti Alpha JWC Ventures, Kinesys, dan Northstar dikabarkan turut masuk dalam putaran investasi Noice.
Masuknya venture capital yang memiliki "expertise" dalam bidang teknologi, membuat Noice langsung tancap gas.
Tidak puas dengan platform radio streaming saja, kini Noice berevolusi lebih jauh lagi dengan memproduksi konten podcast, audiobook, dan musik.
Di sektor ini, Noice harus berhadapan dengan kompetitor internasional, yaitu Spotify.