Mohon tunggu...
Septian Ananggadipa
Septian Ananggadipa Mohon Tunggu... Auditor - So let man observed from what he created

Pejalan kaki (septianangga7@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Justice League Snyder's Cut, Merangkai (Lagi) Dunia DC

11 April 2021   08:18 Diperbarui: 11 April 2021   08:33 896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bicara tentang film superhero, ada dua kutub besar yang saling bersaing, itu adalah Marvel dan DC. Kita tahu Marvel dengan gemilang mampu membangun Marvel Cinematic Universe sejak 2008, sedangkan DC baru memulainya merajut DC Extended Universe-nya pada 2013.

Baru-baru ini, DC merilis kembali film multi hero andalannya yaitu Justice League di platform HBO, namun dengan nahkoda sutradara yang berbeda. Jika di tahun 2017 lalu film ini dipimpin Joss Whedon, kini Justice League dibesut oleh Zack Snyder.

Sejak awal, Justice League bisa dibilang film yang sarat kontroversi. Pada tahun 2017, digadang-gadang akan menjadi senjata utama DC untuk mengejar kesuksesan Marvel, namun realitanya justru flop dan malah memberi reputasi buruk bagi DC Extended Universe.

Padahal pamor jagoan-jagoan DC seperti Superman, Batman, dan Wonder Woman tidak kalah dari punya Marvel. Film Justice League versi bioskop saat itu dihujani kritik, bahkan dari kalangan penggemar DC sendiri.

Penyebabnya? tidak lain karena kekacauan internal pada saat proses produksi.

Kontroversi Justice League

Sebenarnya sejak awal, Zack Snyder sudah ditunjuk untuk membesut Justice League versi bioskop (2017). Sutradara yang lebih dulu dikenal lewat film 300 dan The Watchmen ini mengatakan tidak ingin membuat film dengan "mengekor" gaya Marvel. Snyder lebih cenderung memiliki gaya cerita dan visualisasi yang gelap dan misterius.

Kisruh memang sudah terlihat saat proses produksi, suara-suara sumbang di DC dan Warner Bros yang meragukan visi Zack Snyder akan mampu menyaingi Marvel terus berhembus kencang. Puncaknya, saat terjadi tragedi meninggalnya putri Snyder di tengah proses produksi, sang sutradara pun memutuskan untuk mundur.

Warner Bros dan DC pun bertindak cepat mencari pengganti, yaitu Joss Whedon, yang tidak lain adalah sutradara The Avengers. Nah lho.

Joss Whedon seperti menerima suara-suara petinggi DC dan Warner Bros yang menginginkan agar Justice League memiliki ramuan yang sama dengan The Avengers. Jadilah konsep film ini banyak dirombak, diubah jadi lebih "berwarna", diselipi lebih banyak gurauan, dan durasinya dipotong "hanya" 2 jam saja.

Setelah resmi dirilis pada November 2017, film ini ternyata gagal diterima pasar. Hujan kritik dari berbagai media, bahkan penggemar DC pun banyak yang tidak suka. Film ini seakan serba dipaksakan, tidak jelas alur ceritanya. Padahal film multi hero harusnya memiliki kekuatan di sisi konektivitas cerita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun