Bercintalah denganku, hai engkau lelaki sejatiku. Karena setiap desah nafasmu adalah hasrat yang terpendam. Dan setiap untaian katamu untukku, bagaikan luapan asmara yang menggelora.
Jangan kau ragu lelaki sejatiku, hampiri aku, dan lumat aku dalam gejolak birahimu atasku. Telusuri setiap lekuk liku jiwaku. Bermainlah dalam setiap lenguhan emosiku yang menggebu.
Karna aku telah luluh dalam setiap ungkapan kata pemujaanmu padaku. Yang terungkap lewat kata-kata sederhana tapi bermakna. Yang membuatku menggeliat dan mendesahkan namamu dalam setiap hembusan nafasku.
Bercintalah denganku, hai engkau lelaki sejatiku. Karena setiap perbuatan dan kata yang terungkap darimu kepadaku, adalah senandung keindahan yang tiada bertepi.
Karena aku merasakan cintamu. Pemujaanmu. Kasih sayangmu. Juga hasrat birahimu yang menggebu atasku, bukan melalui telinga yang bisa tertipu. Juga bukan melalui mata yang bisa buram tertutupi keelokan rupa dan aksara tanpa makna. Tapi aku merasakan semuanya dengan hati, jiwa dan segenap perasaanku yang tak akan bisa dibohongi hanya dengan kata-kata rayuan palsu yang terungkap. Juga dengan semua iming-iming pemujaan dan perlakuan palsu. Tapi semuanya mengalir begitu indah dan alami.......... menghadirkan rasa damai dan kenyamanan menjadi milik kepunyaanmu yang tulus dan apa adanya.
Bencintalah denganku lelaki sejatiku. Sejak saat ini sampai maut memisahkan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H