Mohon tunggu...
Septiana Delaseniati
Septiana Delaseniati Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Menjadi apa adanya aku

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keeksotikan Tulisan

3 Mei 2014   20:56 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:54 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tulisan eksotik itu berasal dari kedalaman jiwa yang juga eksotik. Yang memancar dan terluap dalam untaian kata dan kalimat seksi dan menggoda. Menggugah hasrat jiwa sosok lain untuk melirik dan akhirnya tertarik membaca. Tapi terkadang keeksotikan jiwa semata bisa mendadak hilang dan lenyap. Dan itu semua juga terlihat dari hasil tulisan yang terlihat dan terbaca hambar, datar dan tidak menggigit pembaca.

Keeksotikan jiwa bisa dipengaruhi oleh suasana hati dan orang-orang terdekat yang ada disekitar si penulis. Mengakui tidak mengakui banyak hal yang bisa mempengaruhi keeksotikan sebuah hasil karya dalam bentuk tulisan. Karena banyak hal disekitar diri penulis sebenarnya merupakan sumber inspirasi tulisan bagi sang penulis.

Pengaruh dari dalam diri sang penulis adalah suasana hati. Tapi biasanya, untuk seorang penulis yang sudah mengetahui kemampuan dasar membuat tulisan, suasana hati tidak terlalu mempengaruhi hasil karya tulis menulisnya. Apapun suasana hatinya, suka, duka, puas maupun kecewa, akan mampu dia tuangkan dalam bentuk sebuah karya tulis, bahkan biasanya mampu lebih mengena di pembaca. Karena saat menulis, sang penulis melibatkan semua emosi dan rasa yang dimilikinya.

Sementara pengaruh dari luar tanpa disadari bisa mematikan ide dan kemampuan seorang penulis dalam menghasilan karya tulis yang eksotik dan menggoda pembaca untuk terpaku pada pesona kata demi kata yang tertuang dalam tulisan tersebut. Salah satu pengaruh dari luar yang bisa mematikan ide seorang penulis adalah orang-orang terdekatnya. Seharusnya, seorang penulis bisa mendapatkan inspirasi tulisan dari lingkungan dan orang-orang yang ada disekitarnya. Tetapi harus diakui, ada segelintir orang yang justru auranya mematikan daya imajinasi dan fantasi bagi si penulis. Orang-orang seperti ini, perlahan tapi pasti mempengaruhi kreatifitas sang penulis dengan aura negatif dan kebodohan yang memancar begitu luar biasa, sehingga mempengaruhi situasi dan kondisi serta hasil karya cipta si penulis. Menjadi tidak bernas, tidak bernyawa, kering dan kerontang. Dan pada akhirnya mematikan kreatifitas.

Dan ini merupakan kehancuran yang sangat menyakitkan bagi sang penulis. Semua keeksotikan jiwa dan daya imajinasinya menjadi semakin kering dan tak berharga. Kalaupun dia masih mampu menghasilkan sebuah karya dalam bentuk tulisan, bisa dipastikan tulisan itu sudah jauh berkurang daya tarik dan pesonanya, dibandingkan tulisan-tulisan saat sang penulis dikelilingi orang-orang yang mampu membangkitkan imajinasi terliar dari kedalaman jiwa sang penulis. Akibatnya yang terlihat dan terbaca hanyalah sebuah karya tulis yang kosong, tak bernilai dan tak berharga. Mati.

Lalu apa yang harus dilakukan sang penulis bila orang-orang disekitarnya justru menjadi pemicu kematian dari hasrat jiwa terdalam dan terliar sang penulis dan merupakan sumber inspirasi utama dalam membuat sebuah tulisan? Semuanya kembali kepilihan sang penulis, apakah dia akan tetap bertahan dan mempertahankan jiwa-jiwa gersang yang mematikan kreatifitasnya dalam menghasilkan sebuah tulisan, atau dia berusaha keluar dari kutuk dan belenggu jiwa-jiwa kosong itu, dan berkelana mencari jiwa-jiwa lain yang dipenuhi dengan aura dan energi positif yang terus memancar dan meluap dan pada akhirnya mengalir dan mempengaruhi jiwa sang penulis untuk kembali hidup dan meluapkannya dalam tulisan-tulisan eksotik penuh letupan birahi dan hasrat yang membara? Semua adalah pilihan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun