Mohon tunggu...
septiana
septiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa universitas muhammadiyah purworejo

menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Alat Peraga: Solusi Meningkatkan Belajar IPAS

27 November 2023   16:28 Diperbarui: 27 November 2023   16:41 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Observasi Pembelajaran Di Kelas (dokpri)

Observasi Pembelajaran Di Kelas (dokpri)
Observasi Pembelajaran Di Kelas (dokpri)

Implementasi Kurikulum Merdeka sudah dilaksanakan di sekolah-sekolah di Indonesia pada tahun ajaran 2022/2023. Kurikulum Merdeka memberi kebebasan serta berpusat pada siswa, guru, serta sekolah, leluasa memastikan pembelajaran yang cocok, kurikulum merdeka berfokus pada kebebasan, serta pemikiran kreatif, salah satu program, yang diluncurkan oleh Kemendikbud dalam peluncuran mereka belajar yakni dimulainya program sekolah penggerak guna menunjang tiap sekolah untuk menghasilkan generasi berkepribadian pelajar pancasila (Warsida, dkk. 2022). Dalam Kurikulum merdeka memiliki pembaharuan baru dari kurikulum sebelumnya yaitu pada pembelajaran IPA dan IPS menjadi IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial). Tujuan dari pembelajaran IPAS dalam kurikulum ini yaitu mengembangkan keterampilan inkuiri mengerti diri sendiri dan lingkungannya yang mengembangkan pengetahuan dan konsepnya pada pembelajaran. Pada pembelajaran IPAS membantu peserta didik menumbuhkan keingintahuannya terhadap pengetahuan fenomena yang terjadi di sekitarnya.


Oleh karena itu, kami melakukan observasi dan wawancara untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran IPAS pada kelas yang melaksanakan kurikulum merdeka di SD N 3 Baledono Purworejo untuk kelas yang sudah menerapkan kurikulum merdeka yaitu kelas 1, 2, 4, dan 5. Adapun yang kami amati yaitu mengenai model pembelajaran, metode pembelajaran, sarana prasarana, dan proses belajar mengajar. Untuk kelas 1 tidak ada mata pelajaran IPAS, akan tetapi terdapat muatan materi IPA pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pada saat melakukan observasi, guru mengajarkan materi "Awas Kuman". Pembelajaran berlangsung dengan kondusif dimana guru menjelaskan macam-macam penyakit yang disebabkan oleh kuman, menyampaikan bagaimana mencegah agar kita
terhindar dari kuman. Guru menggunakan metode ceramah dan demonstrasi cara mencuci tangan. Namun, guru belum menggunakan media pembelajaran interaktif pada saat pembelajaran dan hanya menggunakan foto pada modul ajar. 

Begitupula pada kelas 2 tidak ada materi IPAS, namun terdapat muatan IPA di mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan tema menjaga kesehatan mata materi kata tanya dan kalimat tanya. Saat proses pembelajaran berlangsung, guru menggunakan metode ceramah dan belum menggunakan alat peraga. Sarana dan prasarana yang tersedia sudah mencukupi seperti pencahayaan, dan ATK yang cukup. Guru dapat mengondisikan kelas dengan baik saat pembelajaran berlangsung begitupula siswa sangat antusias mengikuti pelajaran. Karakteristik siswa kelas 2 di SD N 3 Baledono sangat menyukai asesmen, jadi disetiap pelajaran guru memiliki banyak metode untuk mengerjakan asesmen salah satunya metode lomba. 

Selanjutnya untuk kelas 4, sudah terdapat materi IPAS yang lebih spesifik. Terbukti saat melakukan kegiatan observasi, guru memberikan materi perubahan wujud benda. Siswa antusias mengikuti kegiatan pembelajaran serta aktif bertanya karena guru menggunakan alat peraga saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Alat peraga yang digunakan yaitu berupa papan berubahan wujud benda yang didesain dengan menarik. Siswa dapat mendemonstrasikan alat peragatersebut sehingga mereka mudah memahami materi yang diajarkan. Selanjutnya guru memberikan asesmen kepada siswa untuk mengukur pemahaman siswa.

Begitupula pada kelas 5 juga sudah terdapat Mata Pelajaran IPAS. Seperti pada saat observasi kemarin guru menjelaskan materi Rantai  Makanan. Pada proses pembelajarannya guru menggunakan model pembelajaran PBL, sedangkan untuk metode yang digunakan yaitu metode ceramah dan demonstrasi, untuk media pembelajannya guru hanya menggunakan gambar yangada pada  buku LKS. Namun, dari keseluruhan guru sudah baik dalam proses mengajarnya.Contohnya guru sudah menggunakan lembar kerja siswa yang cukup menarik, selain itu siswa juga diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil dari pengerjaannya. Pembelajaran di kelas ini sangat baik dikarenakan sarana dan prasarana sudah mendukung, seperti pencahayaan
yang cukup dan alat tulis yang sudah memadai.

Dari hasil wawancara dan observasi yang dilaksanakan di SD Negeri 3 Baledono dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik sesuai dengan tatanan Kurikulum Merdeka. Supaya pembelajaran lebih baik lagi proses belajar mengajar  dapatdilakukan dengan kreatif dan inovatif contohnya dengan mengembangkan model, metodepembelajaran, dan media belajar untuk mendukung kegiatan belajar mengajar.

Penulis :
1. Anissa Fitria Ningsih (212180043)
2. Mutiara Wulan Maytasya (212180034)
3. Nur Latifatun Nikmah (212180044)
4. Septiana Karunia Dewi (212180041)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun