Mohon tunggu...
Septian IvanPutra
Septian IvanPutra Mohon Tunggu... Arsitek - Mahasiswa Kampung Tangguh

Mahasiswa Untag Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ratusan Mahasiswa UNTAG Surabaya Ikut Dilibatkan dalam Penanganan Pencegahan Covid-19

25 Agustus 2020   07:00 Diperbarui: 25 Agustus 2020   07:02 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemasangan Sekat protokol Kesehatan di warkop (Dokpri)

Setelah penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Surabaya, Jawatimur, berakhir. Ratusan Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dilibatkan dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (KKN) di Kota Surabaya dan luar Surabaya. 

Kegiatan ini bertemakan Kampung Tangguh, yang merupakan kegiatan KKN UNTAG Surabaya dimasa pandemi ini bekerjasama dengan Propinsi Jawa Timur untuk melakukan bentuk kegiatan pencegahan penyebaran Covid-19.

Pembagian handsanitezer & masker (Dokpri)
Pembagian handsanitezer & masker (Dokpri)
Salah satunya Mahasiswa mahasiswa asal Bojonegoro ini, Septian Ivan Putra (Biasa dipanggil Ivan) ini sudah lama tidak pulang ke kota asalnya dikarenakan masih banyaknya penyebaran Covid-19 di Jawa Timur khususnya Kota Surabaya. Selama PSBB dan new normal berlangsung, Ivan mengamati pergerakan warga kampung Gubeng Kertajaya 9/11 yang masih belum memahami bahaya penyebaran virus Covid-19.

Dengan masih adanya penyebaran virus corona di Era New Normal ini yang telah meresahkan warga indonesia khusus warga Gubeng Kertajaya RT/RW 9/11, maka pemerintah dan masyarakat Kota Surabaya berupaya meminimalisir penyebaran Covid 19 dengan program atau Gerakan Kampung Tangguh  "Wani Jogo Suroboyo" dalam hal ini masyarakat dan warganya diminta untuk antisipasi, waspada, hati-hati, menaati peraturan dan mematuhi protocol Kesehatan demi menjaga kelangsungan hidup Bersama-sama juga pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Surabaya.

Dalam upaya proker ini, diharapkan masyarakat lebih tanggap terhadap situasi saat ini terutama dalam beraktifitas di Era New Normal. Didesa Gubeng Kertajaya RT/RW 9/11  sendiri juga terlibat dalam Gerakan Wani Jogo Suroboyo dengan menerapkaan Protokol Kesehatan , pemberlakuan jam malam.

Salah satu upaya yang dapat diterjemahkan dalam bentuk kegiatan Membuat Poster  & Benner Petunjuk Protokol Kesehatan guna mengedukasi/ memberi informasi/ pengetahuan kepada warga dan Membuat Penyekat Interaksi fisik diarea area Warung dan Warkop Gubeng Kertajaya untuk tetap menerapkan  social distancing pada era New Normal ini. 

Harapan terbesar untuk masyarakat di Era New Normal ini mampu beradaptasi dan hidup berdampingan dengan Covid-19 dengan melakukan Tindakan Jaga Jarak, produktifitas harus dengan hati-hati dan aktifitas sehari-hari dengan patuhi protocol Kesehatan agar semua masyarakat terlindungi atau memiliki perlindungan diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun