Mohon tunggu...
Septian Abdiansyah
Septian Abdiansyah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Simple Man

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pemuja Rahasia

29 Januari 2014   09:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:21 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13906569402140154075

Setiap kata adalah mutiara itulah lantunan setiap aku berbicara kepada kamu

Diam bukan berarti takut, hanya malu yang selalu menyertai perjalanan ku

Bagian di dalam dada kadang berdetak meskipun diiringi mata kosong

Ketika pertama melihat paras yang indah dari hati  yang tercermin di wajahmu

Aku mungkin adalah kosong

Karena miskin akan reputasi

Materi dan tahta

Dengarlah pujaan hatiku sayang jamah lah surat dengan jutaan pena yang tertulis

Di meja rutinitas mu

Meskipun kadang pertemuan itu hal yang mendebarkan

Hanya diam yang kadang aku lakukan, bukan maksud bisu

Tapi takjub akan kuasa Tuhan yang menciptakan kamu

Bacalah dengan hati, meskipun kamu tak tahu manusia kosong yang kini mengagumimu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun