Setiap kata adalah mutiara itulah lantunan setiap aku berbicara kepada kamu
Diam bukan berarti takut, hanya malu yang selalu menyertai perjalanan ku
Bagian di dalam dada kadang berdetak meskipun diiringi mata kosong
Ketika pertama melihat paras yang indah dari hati yang tercermin di wajahmu
Aku mungkin adalah kosong
Karena miskin akan reputasi
Materi dan tahta
Dengarlah pujaan hatiku sayang jamah lah surat dengan jutaan pena yang tertulis
Di meja rutinitas mu
Meskipun kadang pertemuan itu hal yang mendebarkan
Hanya diam yang kadang aku lakukan, bukan maksud bisu
Tapi takjub akan kuasa Tuhan yang menciptakan kamu
Bacalah dengan hati, meskipun kamu tak tahu manusia kosong yang kini mengagumimu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H