Mohon tunggu...
septiambar
septiambar Mohon Tunggu... Penulis, Penggiat Parenting dan Pekerja Sosial

Penulis, Penggiat Parenting dan Pekerja sosial

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memilih Cerdas Bacaan Anak

24 Maret 2016   09:41 Diperbarui: 24 Maret 2016   11:05 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa tempo waktu yang lalu saya diberi mandat untuk membuat program kerja atau kegiatan terkait aksi sosial di tempat saya tinggal. awalnya hanya dalam lintasan pikiran kira-kira kegiatan apa yang bisa saya kerjakan dengan tidak banyak melibatkan orang secara teknis akan tetapi semua warga dapat ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. ide itu mucul saat saya mencoba mengenal lebih jauh daerah saya tinggal. dikomplek tempat tinggal saya ada satu sekolah TK. Aktifitas TK tersebut sudah cukup baik ritme pembelajarannya, jumlah siswanya, jumlah gurunya, dan fasilitas tempat belajar pun sudah baik meski belum termasuk dalam kategori TK yang secara tampilan ngejreng.

Beberapa kali saya datang berkunjung untuk mendapatkan gambaran saja tentang kondisi TK tersebut secara keseluruhan, ternyata salah satu fasilitas yang kurang mendukung adalah fasilitas perpustakaan. Koleksi buku-buku masih kurang lengkap dan memenuhi standar. berangkat dari situlah saya berfikir bagaimana kalau saya gerakan setiap warga untuk menyumbang buku untuk menambah fasilitas perpustakaan TK yang dimaksud. setelah melewati beberapa proses termasuk meminta kesepakatan warga diputuskan bahwa setiap rumah di komplek satu RW untuk menyumbang minimal 5 buku bacaan khusus untuk anak. Alhamdulilah semua antusias dan hampir tiap rumah menyumbang buku, tidak hanya 5 saja bahkan ada yang lebih dari 10 buku. ada yang kondisi baru dan bekas. hal tersebut tidak menjadi masalah terpenting bisa ikut berpartisipasi untuk aksi sosial tersebut.

Setelah terkumpul hampir 266 judul buku bisa kami peroleh, semua dikhususkan untuk anak usia dini, paud dan TK. kesalahan kami adalah saat mengumpulkan buku tersebut tidak dicek satu persatu karena kondisi buku masih banyak yang tersegel, sehingga tidak pernah terpikir untuk membuka dan memeriksa satu persatu buku hasil sumbangan warga. singkat cerita setelah aksi sosial kami bisa terlaksana, beberapa pekan kemudian ada laporan dari salah satu pengurus sekolah bahwa ditemukan buku yang kurang layak untuk anak usia TK. Tentu hal itu mengagetkan karena halaman sampul buku tersebut jelas dikhususkan untuk anak TK dengan tampilan buku yang menarik, penuh warna dan juga keterangan yang jelas "khusus anak usia TK". isi buku tersebut menampilkan beberapa gambar vulgar tanpa sensor, tidak hanya menjelaskan bagian tubuh manusia saja tetapi pola gambar yang terkesan pornoaksi. ada gambar laki-laki dan perempuan tanpa busana dan terkesan sedang bercengkrama. sehingga pada saat ditemukan oleh salah satu murid TK tersebut hebohlah seisi kelas. biasanya anak-anak saat menemukan sesuatu yang tidak biasa akan beramai-ramai memberitahukan teman-temannya untuk ikut melihat. sontak guru pun panik dan berusaha untuk meredam apa yang terjadi dan memberikan arahan secara detail tentang maksud buku tersebut dengan tanpa menambah rasa penasaaran anak-anak.

Memprihatinkan bukan?

Menjadi orang tua memiliki kewajiban untuk peduli dengan bacaan anak-anaknya, sekarang ini banyak sekali buku anak yang ditawarkan di toko. Hampir semua buku yang dijual memiliki tampilan yang menarik dan penuh warna. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri, bisa saja saat kita membeli tidak mempertimbangkan isi dari buku yang dijual tadi. Pernah pengalaman saya membeli buku disalah satu toko buku tenama di jogja, buku itu adalah ensiklopedia sains. Dari warna dan tampilan terkesan sudah dikemas cukup baik. Buku juga hardcover harga juga dikatakan lumayan. Tapi ihlaw itu buku setelah kami baca saya menemukan ada beberapa keterangan yang kurang pas untuk anak usia 3-4 tahun. Di  dalam buku saat menjelaskan tentang bagaimana hewan karnivora berkembang biak? Keterangan yang tertulis adalah dengan cara “berhubungan seks”. Saya sempat membaca berulang-ulang tidak salah itu bukunya, untung saja anak saya masih belum bisa baca. Saya jadi mengerti kita tidak bisa lepas tangan untuk mengawasi bacaan anak-anak kita. Karena bisa jadi itu menjadi hal yang membahayakan untuk mereka.

Sebenarnya penerbitan buku anak-anak sudah diatur belum dalam undang-undang? Atau pihak-pihak terkait sudahkah mengawasi peredaran buku untuk anak-anak? Meski itu menjadi hal yang mustahil karena kurangnya pengawasan beberapa kali yang notabene itu juga proyek pengadaan buku pemerintah untuk lingkup sekolah juga kecolongan. Beberapa kasus yang pernah kita dengar saat beberapa buku pelajaran menampilkan hal-hal yang kurang baik. Penistaan agama, pornografi, atau narasi yang berbau politik dan masih banyak lagi. Pemerintah seharusnya lebih peduli, hal ini tentu menjadi salah satu masalah pendidikan juga yang harus dibenahi.

Bagi saya selain teknologi, peredaran buku-buku yang terkesan ngawur ini juga hal yang berbahaya. Solusi terbaiknya adalah kita sebagai orang tua harus lebih pintar untuk memilih bacaan anak-anak kita. Atau pihak sekolah yang menyediakan buku bacaan untuk anak-anak juga harus melalui proses filterisasi agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Peraturan pemerintah sepetinya belum ada yang bisa mengcover tentang bagaimana seharusnya buku beredar, kualitas bukunya, isi bukunya, proses editingnya, layak atau tidak buku itu beredar. Dalam No. 2 tahun 2008 tentang Buku hanya menyebutkan tentang ketentuan umum, penulisan buku, penilaian buku teks, pemilihan buku teks di satuan pendidikan, pengadaan penerbitan, dan distribusi buku, masa buku teks pelajaran, pendanaan, pengawasan, sanksi dan penutup. Dalam undang-undang tidak ada rincian tentang pasal-pasal kelayakan sebuah buku yang diterbitkan sesuai sasaran. Bab tentang pengawasan juga masih terbatas dilingkup satuan pendidikan. Padahal pengawasan terpenting adalah secara globlal dan menyeluruh tentang peredaran buku yang layak baca, baik untuk anak-anak, remaja dan dewasa sesuai dengan umur pembaca.

Renungan untuk kita bersama kita tumbuh dan hidup di negara Indonesia tercinta ini, negara yang indah yang menjadi sasaran dunia untuk menjadi negara tujuan. Tujuan ekonomi, wisata, sosial dan sebagainya. Mari kita jaga dengan baik penerus kita dengan lebih peduli dan hati-hati dalam memilih bacaan khususnya untuk anak-anak kita...

 

Salam hangat

Septi Ambar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun