Mohon tunggu...
septiambar
septiambar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penggiat Parenting dan Pekerja Sosial

Penulis, Penggiat Parenting dan Pekerja sosial

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Miras Oplosan “Senjata Ampuh Pemusnah Massal”

17 Mei 2016   13:50 Diperbarui: 17 Mei 2016   14:07 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah berapa ratus korban Miras Oplosan yang meregang nyawa, jika dijumlahkan seluruh korban dari rentetan kejadian di beberapa wilayah Indonesia sepanjang tahun 2016. Yogyakarta sebagai kota yang terkenal istimewa kembali tercoreng dengan kabar mengejutkan bulan ini, beberapa orang meregang nyawa karena minum miras oplosan. Seperti tidak mengambil pelajaran kasus serupa pada bulan Februari dimana 26 orang meninggal karena menenggak Miras Oplosan.

Sedih sekaligus prihatin, bagaimana tidak kasus itu kan sebenarnya sudah terblow up media. Seharusnya ada dampak positif untuk masyarakat, bagaimana Miras Oplosan ini sangat berbahaya bagi nyawa manusia. Tapi tetap saja banyak orang yang memproduksi dan mengkonsumsinya. Miras jenis oplosan adalah satu pembunuh massal yang paling mengerikan. 

Bagaimana tidak kandungan dalam miras jenis ini tidak terukur dan pasti ngawur. Hanya modal nekad saja pembuat miras oplosan ini berkerja mencampur jenis alkohol dengan bahan kimia lain. Semisal kasus pada bulan Februari dulu, korban berjumlah 26 orang yang mayoritas mahasiswa menenggak miras oplosan hasil campuran dari sari buah dengan alkohol dengan kadar 96%. Bisa dibayangkan jika campuran ini masuk kedalam tubuh manusia dengan sangat cepat akan membakar seluruh isi bagian tubuh kita.

Bagaimana cara kerja senjata mematikan ini membunuh para peminumnya?

Zat bahaya yang terkandung dalam miras oplosan ini contohnya adalah Metanol.  Menurut sumber metanol dikenal sebagai metil alkohol atau bahasa umumnya spiritus dengan rumus kimia CH3OH. Meskipun sebagai bentuk alkohol paling sederhana tetapi dalam kandungannya memiliki kadar racun dan mudah terbakar. Bentuknya berupa cairan dan mudah menguap serta tidak berwarna. 

Biasanya metanol digunakan untuk bahan bakar, pelarut dan bahan pendingin anti beku. Dalam skala industri metanol digunakan sebagai bahan additif bagi etanol. Penggunaan metanol sebagai bahan dasar pembuat alkohol memang sudah umum terjadi. Sebagai bahan utama pembuat minuman alkohol ini metanol tentu sangat berbahaya jika dikonsumsi.

Efek miras oplosan bisa langsung berdampak jika dikonsumsi oleh manusia. Seperti halnya minuman yang mengandung kadar alkohol tinggi lainnya, miras oplosan ini membuat kesadaran si peminum berkurang, penurunan kesadaran hingga bisa berefek fatal yaitu kehilangan nyawa. Peminum bisa mengalami sesak nafas akut hingga bisa membuat henti nafas dan henti jantung. Kadar racun yang masuk kedalam tubuh juga bisa mengakibatkan gangguan asidosis metabolik/gangguan asam basa darah dimana diperlukan penanganan cepat atau bisa membuat nyawa melayang dengan waktu singkat. 

Racun miras oplosan juga bisa membuat buta karena efek racunnya bisa menyerang retina. Jenis racun ini memiliki efek toksis pada saraf-saraf mata yang bisa menyebabkan cacat mata permanen. Media juga telah banyak mengulas tentang efek dari miras oplosan ini, tetapi yang membuat saya heran adalah kenapa banyak masyarkat yang masih mau untuk mengkonsumsinya. Sudah jelas bahayanya! Sudah pasti dampak buruknya! Masih saja dicari dan dikonsumsi. Sebab ini tentu membuat saya berfikir apa sebenarnya yang salah dengan mereka?

Menelisik beberapa kasus miras oplosan yang terjadi saya menarik  beberapa point penting, yaitu :

  • Kasus kematian akibat miras oplosan ini pasti melibatkan banyak korban dan sifatnya massal. Karena biasanya cara mereka mengkonsumsi miras ini dilakukan bersama dan berkelompok. Biasanya ada salah satu dari mereka sudah menyediakan tempat dan minumanya. Bisa langung meracik, ada juga yang membeli dari produsen miras oplosan ini.
  • Miras Oplosan adalah campuran bahan kimia yang memiliki kadar Alkohol tinggi dan bahan kimia berbahaya. Seharusnya bahan-bahan berbahaya ini bisa diatur peredarannya sehingga tidak mudah dibeli dan disalah gunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Hal ini harusnya bisa lebih difokuskan jika ingin menangani secara serius kasus serupa.
  • Korban miras oplosan kebanyakan adalah kaum laki-laki, dimana kecenderungan mereka untuk berkelompok dan berkumpul lebih besar. Alih-alih kompak banyak korban yang sebenarnya tidak mengkonsumsi alkohol tetapi karena tidak enak dengan temannya makan mau tidak mau ikut meminumnya. Dalam hal ini diperlukan kontrol sosial yang bisa dijalankan oleh warga masyarakat dengan waspada dan menjaga lingkungannya dari hal-hal negatif.
  • Peredaran Miras Oplosan seharusnya bisa dicegah, terbukti pada kasus februari lalu beberapa minggu setelah kejadian miras oplosan menghilang dari peredaraan. Saya berkesimpulan sebenarnya bisa saja miras oplosan ini dihilangkan dari peredaran jika saja pihak berwajib lebih tegas dan proaktif dalam upaya memusnahkannya.
  • Peran pendidikan sangat diperlukan sebagai kontrol masyarakat dalam tataran yang paling tinggi. Pendidikan ini dimulai dari keluarga, sekolah dan masyarakat. Ketiga komponen ini harus bekerjasama dan bersinergi dalam upaya menyadarkan masyarakat tentang bahaya mengkonsumsi minuman alkohol khususnya miras oplosan.
  • Pemerintah harus lebih tegas mengkomando pihak-pihak terkait untuk menangani rentetan masalah terkait dengan miras oplosan ini. Semisal dengan mempertegas hukuman bagi para pelaku, pembuat, dan pengedar miras oplosan ini.

Miras oplosan adalah senjata ampuh pemusnah massal, karena tidak mungkin minuman ini hanya dikonsumsi oleh satu dua orang saja dan Tidak mungkin masalah ini akan selesai jika masih ada produsen yang memproduksi miras oplosan dan masih ada pembeli yang mengkonsumsinya. Seperti dua sisi mata uang, keduanya harus bersama ditangani dan dicegah. Seluruh elemen masyarakat juga harus proaktif dalam upaya melawan penyakit masyarakat yang terus menjangkiti Indonesia. Diperlukan kerjasama yang solid antara keluarga, lembaga pendidikan, pihak berwenang, masyarakat dan pemerintah.

Semoga tercipta sinergi antar pihak sehingga tidak ada lagi kasus serupa nantinya, tidak ada lagi korban-korban yang mati konyol karena kebodohannya sendiri akibat senjata mengerikan bernama Miras Oplosan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun