Mohon tunggu...
Septi Aisah
Septi Aisah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Indonesia/Universitas Negeri Semarang

nothing special about me:)

Selanjutnya

Tutup

Love

Berbicara tentang Move On

17 Maret 2024   14:21 Diperbarui: 17 Maret 2024   14:25 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Kalau ngomongin soal move on, pasti banyak banget yang setuju kalau move on itu nggak semudah jatuh cinta.  Sebenarnya move on bagi orang-orang yang benar-benar mencintai dengan sepenuh hati itu susah dan nggak mudah, baik move on dari mantan pacar yang putusnya baik-baik atau cuma sekadar sama orang yang kita kagumi aja yang bahkan komunikasi secara intens aja nggak pernah. Tapi, kalau sama mantan yang putusnya karena orangnya problematik ya ngapain susah-suah move on, udah lepas dari dia aja syukur banget.

Jadi, jangan heran, deh, kalau kalau orang-orang bisa gamon sampai beberapa tahun gitu. Ya, karena emang sesusah itu. Contohnya saya sendiri yang gamon sampai 8 tahun sama orang yang ngobrol secara langsung aja nggak pernah. Kata teman-teman saya sih gila ya. Iya, emang saya akui itu. Siapa coba yang rela cintanya habis di satu orang selama bertahun-tahun sama yang nggak pernah dimiliki kalau nggak orang gila seperti saya?

Tapi, di sini sebenarnya masuk akal juga kalau saya bilang move on dari orang yang nggak pernah kita miliki itu lebih susah daripada sama orang yang pernah pacaran. Kalau move on dari mantan pasti akan lebih mudah buat dilakuin karena sebelumnya udah "putus" dari hubungan pacaran. Yang mana kalau memutuskan untuk putus dari sebuah hubungan pasti karena ada alasan tertentu, misalnya pacarnya selingkuh, melakukan kekerasan, toxic, manipulatif, atau segala hal redflag lainnya. Nah, alasan-alasan itulah yang bisa buat bekal move on kedepannya.

Ini beda lagi kalau move on sama orang yang nggak pernah ada hubungan apapun. Pernah denger kata-kata ini, nggak? "move on dari orang yang nggak pernah kita miliki itu lebih susah daripada move on dari orang yang pernah jadi pacar". Itu benar banget, deh. Ya,  emang alasan apa bisa move on secepat itu? Nggak ada? Karena kita aja nggak tahu tentang sifat dia sebenarnya gimana dan yang ada dipikiran kita pasti selalu hal-hal baik dari orang itu. Maka dari itu, kita akan nganggep kalau dia layak buat dicintai dengan segitunya padahal mah kalau udah tahu aslinya bisa aja sehari aja gabetah sama dia.

Terus, alasan lain kenapa kita  susah move dari orang yang nggak bisa dimiliki karena kita masih penasaran sama dia. Pernah nggak, kamu ngebayangin kalau kamu bakal ketemu dia dan doing something layaknya sepasang kekasih yang sama-sama sedang jatuh cinta? Misalnya, menikmati senja di pantai sambil menunggunya tenggelam. Pergi ke rooftop sambil liat bintang. Motor-motoran waktu malam hari selepas hujan, vibesnya bahagia banget nggak, tuh. Nah, imajinasi-imajinasi kayak gitu yang sebenarnya membuat saya penasaran gimana kalau suatu saat nanti saya lakuin semua itu sama dia. Pasti saya akan jadi wanita paling bahagia. Hehe alay dikit.

Salah satu hal terpenting kenapa saya susah move on ya itu karena penasaran dan imajinasi-imajinasi saya tentang dia. Sebab, penasaran itu akan terus berlanjut sampai kapanpun walaupun orangnya udah pergi jauh dan bahkan udah dipastikan nggak akan bisa sama dia sampai kapanpun, apalagi kalau terus berimajinasi suatu saat nanti bisa sama dia dia. Apa nggak makin ribet, tuh? Karena kenyataannya mah udah nggak bisa. Udah paten itu!

Tapi, kalau dipikir-pikir move on nggak sesusah itu, baik move on dari mantan apalagi sama orang yang cuma kita kagumi doang. Ya, emang nggak susah, sih. Kalau dipikir-pikir lagi saya emang yang bego ngapain gamon sampai 8 tahun. Punya hubungan kagak. Apalagi orangnya gasuka balik, nah. Nyeseknya makin makin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun