Mohon tunggu...
Septiah Elidiami
Septiah Elidiami Mohon Tunggu... Jurnalis - Ibu rumah tangga

Wanita, suka belajar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Stunting

30 Juli 2024   19:00 Diperbarui: 30 Juli 2024   19:04 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

STUNTING

Stunting merupakan gangguan tumbuh kembang anak akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang. Stunting dapat disebabkan oleh kekurangan gizi yang dialami ibu saat hamil, maupun anak pada masa pertumbuhannya.

Stunting ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih pendek dari standar usia. Jumlah besaran kasus stunting di Indonesia masih tergolong jumlah tinggi yaitu sekitar 3 dari 10 anak. Oleh karena itu, stunting masih menjadi masalah yang harus segera diatasi dan dicegah.

Namun perlu diketahui bahwa anak yang tinggi badannya di bawah rata-rata belum tentu mengalami gizi buruk. Sebab, tinggi badan bisa dipengaruhi oleh faktor genetik. Jadi jika kedua orangtuanya pendek, maka anak juga bisa mengalami kondisi yang sama.

Selain itu, perkembangan anak stunting biasanya terhambat secara signifikan. Sedangkan di sisi lain, anak yang sehat umumnya tidak mengalami keterlambatan tumbuh kembang meski bertubuh pendek.

Hal Penyebab Stunting

Penyebab utama stunting adalah kekurangan gizi jangka panjang (kronis). Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan anak kurang gizi adalah:

• Ibu mengalami malnutrisi atau tertular infeksi selama kehamilan

• Anak tidak menerima ASI eksklusif 

• Kualitas gizi MPASI yang buruk

• Anak menderita penyakit yang menghambat penyerapan nutrisi, seperti alergi susu sapi atau sindrom malabsorpsi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun