Belajar Bersama Komunitas (BBK) Tematik Kampung Emas 2.0 yang merupakan kerjasama Universitas Airlangga dengan Pemerintah Kota Surabaya yang bertujuan untuk mencapai target Surabaya Zero Stunting dengan mengurangi tingkat stunting di Kota Surabaya.Kegiatan ini merupakan salah satu upaya menurunkan angka stunting di tingkat kelurahan.Kegiatan ini melibatkan 459 mahasiswa yang  terdiri dari berbagai fakultas yaitu FEB, FKM, dan FKP , dibagi menjadi 153 kelompok untuk langsung diterjunkan ke setiap kelurahan di Kota Surabaya, salah satunya Kelurahan Gunung sari.Â
Kegiatan BBK Kampung Ems 2.0 ini memiliki 3 program utama yaitu LADUNI (Layanan Terpadu Pranikah , SBCC-BESTIEZ ( (Social Behaviour Change Communication: Bunda Teredukasi Sehat, Hebat, Peduli Gizi), FORMULA PANGAN BERIMAN (Formulasi Pangan lokal Seimbang, Beragam, berbasis hewani). Kegiatan LADUNI bertujuan untuk Meningkatkan cakupan pemeriksaan Kesehatan pranikah dan menurunkan prevalensi anemia,
komplikasi kehamilan, BBLR, neo-natal stunting dengan intervensi konsumsi suplemen Multiple Micronutrients (MMN), mendampingi calon pengantin dan ibu hamil, mengedukasi ibu hamil untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan ke puskesmas, melakukan SBCC untuk meningkatkan kepatuhan minum suplemen MMN, melakukan visit dan mendampingi calon pengantin dan ibu hamil untuk memberikan suplemen MMN dan mendorong kepatuhan minum.
Kegiatan SBCC-BESTIEZ bertujuan untuk Mengubah perilaku ibu hamil dalam praktik makan, dan manajemen kesehatan mental ibu, penguatan peran PKK dan TPK sebagai edukator dan konselor Kesehatan. Intervensi dalam kegiatan ini adalah pelaksanaan kegiatan pelatihan 'ToT' TPK dan kader kesehatan terkait gizi ibu hamil dan manajemen stres, dan melakukan edukasi gizi melalui media kreatif.Â
Sedangkan , kegiatan FORMULA PANGAN BERIMAN bertujuan untuk Mengembangkan formula makanan berbasis pangan hewani untuk meningkatkan asupan protein bagi ibu hamil, catin dan remaja putri untuk mendukung program DASHAT (Dapur Sehat).Intervensi pada kegiatan ini adalah mengenalkan produk hasil perikanan dan produk pangan hewani, mengembangkan formula makanan berbasis pangan hewani dan praktik pengolahannya, mendokumentasi formula makanan dan proses pengolahan dalam bentuk media berupa video.Â
Kelurahan Gunungsari merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Dukuh pakis yang masih memiliki balita stunting. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor, seperti kurangnya pemahaman ibu balita terhadap pola asuh anak, ibu yang terlalu muda, asupan nutrisi yang kurang pada saat kehamilan, dan masih kurangnya akses keluarga ke makanan bergizi. Pada Kelurahan Gunung Sari  dibina oleh Kelompok 135 yang beranggotakan 3 orang, antara lain Samiya Zuhrotud Diana dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Septia Feniandira Warasti dari Fakultas Keperawatan, dan Maria Widya Marsella dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Tidak terlupa, kelompok 135 dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), yaitu    Damai Arum Pratiwi, S.KM., M.KM. . Pelaksanaan program ini dimulai pada bulan Oktober hingga Desember 2023 tepatnya dilaksanakan dihari sabtu dan minggu.
Hasil analisis situasi dengan metode wawancara yang dilakukan oleh Kelompok 135 yang bertugas di Kelurahan Gunungsari penyajian data ibu hamil menggunakan 4 bulan terakhir yaitu bulan Juli, Agustus, September, Oktober. Wawancara ibu hamil sudah terlaksana sekitar 8 responden, di mana pengukuran status gizi berdasarkan faktor risiko dan Lila diantaranya 5 ibu hamil yang memiliki status gizi normal, 4 ibu hamil yang memiliki status gizi KRT, dan 1 ibu hamil yang memiliki status gizi KEK (Lila 22 cm). Selain itu, responden kami adalah calon pengantin. Penyajian data tersebut menggunakan 2 bulan terakhir (September - Oktober). Wawancara Catin yang sudah terlaksana sekitar 5 responden. Pengukuran status gizi berdasarkan IMT.2 catin termasuk status gizi obesitas 1 dan 3 lainya termasuk kategori obesitas 2.Â
Semua program yang direncanakan sudah dilaksanakan dengan baik. Sasaran program yang meliputi TPK, kader, catin ,dan ibu hamil berespon dengan baik terhadap program yang dilakukan. Dilakukan diseminasi hasil pada tanggal 11 November 2023 untuk memaparkan hasil analisis situasi yang dilakukan dengan wawancara kepada 8 responden ibu hamil dan 5 responden calon pengantin. Selanjutnya dilakukan survey pasar untuk menentukan protein hewani dengan harga terjangkau dan sering dikonsumsi oleh warga kelurahan Gunung Sari.
Daging ayam merupakan protein hewani dengan harga paling terjangkau dan sering dikonsumsi oleh warga Kelurahan Gunungsari, sehingga ayam dipilih sebagai bahan utama dalam formulasi pangan, selain itu kami juga menggunakan ati ayam sebagai bahan tambahan yang dikreasikan oleh kelompok 135 menjadi produk 'GUTIKAR'. Setelah itu, dilakukan kegiatan edukasi kepada TPK, kader, calon pengantin, dan ibu hamil yang dilakukan di Balai Kecamatan Gunungsari pada 30 November 2023.Â
Banyak hal positif dari kegiatan kampung emas ini, memberikan pengalaman kepada kami (mahasiswa)  sehingga kami mengetahui kondisi secara langsungiyooo, respon baik dari para responden, kader, KSH setempat. Bekerjasama dengan pihak puskesmas dan kader di Kelurahan Gunung Sari  dalam menjalankan program percepatan penurunan stunting bukanlah hal yang mudah, namun dengan adanya persiapan dan bantuan dari berbagai pihak , kegiatan BBK Tematik Kampung Emas 2.0 di Kelurahan Gunung Sari  dapat berjalan dengan baik. Besar harapan kami  warga masyarakat di Kelurahan Gunung Sari  dapat meningkatkan perilaku  hidup sehat dan mau untuk meningkatkan  pengetahuan terkait masalah stunting sehingga dapat menjadi salah satu indikator keberhasilan dalam percepatan penurunan stunting di Kelurahan Gunung Sari.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya