World Health Organization (WHO) yaitu Organisasi Kesehatan Dunia melakukan penyelidikan selama berbulan-bulan terhadap Virus ini. World Health Organization (WHO) menemukan peternakan satwa liar di China yang kemungkinan besar terpapar Virus SARS CoV 2. Virus ini mewabah pada tahun 2019 yang menjadi pandemi Covid-19. Peternakan satwa liar ini banyak ditemukan di sekitar Provinsi Yunnan, China Selatan. Peternakan ini kemungkinan besar memasok hewan liar ke pedagang Pasar Grosir Makanan Laut Huanan Wuhan. WHO menduga bisa saja hewan liar tersebut tertular virus SARS CoV 2 dari kelelawar yang ada di daerah tersebut.
Pada tanggal 2 Maret 2020, Pemerintah Indonesia mengumumkan berita Covid-19, yang menjadi kasus pertama di Indonesia dengan dua pasien positif Covid-19. Keduanya diduga tertular setelah berkontak langsung dengan warga negara (WN) Jepang. Hal ini membuat warga Indonesia ramai dengan berita Covid-19 dan sebagian warga juga waspada terhadap virus ini. Sehingga membuat sedikit kepanikan sampai masker medis dan hand sanitizer habis terjual di toko-toko minimarket dan apotek, tingginya harga masker medis dan hand sanitizer tersebut naik meroket yang disebabkan oleh permintaan masyarakat.
Covid-19 ini gejala awalnya mirip seperti flu, namun berbeda juga dengan flu biasa. Gejala kasus yang terinfeksi Covid-19 adalah :
- Batuk.
- Sesak nafas atau kesulitan bernafas.
- Letih.
- Badan merasa tidak enak atau ngilu di seluruh tubuh.
- Infeksi pneumonia.
- Hilang indra penciuman.
- Makan makanan menjadi hambar karena hilangnya indra pengecapan.
- Nafsu makan turun.
Ciri-ciri gejala di atas kebanyakan muncul 2-10 hari setelah berkontak langsung dengan virus. Biasanya untuk mencegah penyebaran Covid-19 ini dilakukan upaya karantina selama 14 hari. Waktu 14 hari itu sebenarnya berkaitan dengan bagaimana virus bereplikasi atau menyerang sel. Seseorang yang memiliki kondisi kesehatan yang baik dan baru datang dari daerah atau negara lain sebaiknya karantina selama 14 hari.
Pemerintah Indonesia mengupayakan kebijakan dan protokol kesehatan selama pandemi ini. Kebijakan yang di upayakan pemerintah Indonesia adalah PSBB atau kepanjangan dari Pembatasan Sosial Berskala Besar, yang berarti peliburan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan agama dan tempat/fasilitas umum, pembatasan kegiatan sosial budaya dan transportasi. Adapun protokol kesehatan yang di upayakan pemerintah adalah 5M, yaitu :
- Memakai masker.
- Mencuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir.
- Menjaga jarak.
- Menjauhi kerumunan.
- Mengurangi mobilitas.
Protokol kesehatan yang diterapkan pemerintah harus ditaati masyarakat, agar masyarakat terlindungi dari Covid-19 ini. Akan tetapi, sebagian masyarakat juga ada yang melanggar protokol kesehatan ini. Contohnya lupa memakai masker dan tidak menjaga jarak. Masyarakat yang melanggar aturan biasanya ditegur untuk lebih memperhatikan mematuhi protokol kesehatan.
Maka dari itu, kita sebagai masyarakat harus mematuhi protokol 5M. Keluar rumah atau beraktivitas di luar rumah dan bertemu dengan orang lain wajib memakai masker, karena Covid-19 ini penularannya sangat cepat, yaitu melalui percikan yang dikeluarkan pada saat kita batuk atau hentakan saat kita berbicara. Penularan itu terjadi ketika percikan yang dikeluarkan terhirup oleh orang lain yang ada di sekitar kita. Masker di buat untuk melindungi percikan yang dikeluarkan oleh orang lain atau kita agar tidak masuk ke hidung dan mulut kita ataupun sebaliknya, karena kita tidak tahu kita atau lawan bicara kita membawa virus atau tidak. Jika tidak memakai masker, maka akibatnya akan tertular, jadi hendaknya harus tetap waspada dengan memakai masker.
Sehabis keluar rumah atau beraktivitas di luar rumah dan bertemu orang lain, kita harus mencuci tangan dengan sabun. Sebenarnya manfaat dari rajin mencuci tangan ini khususnya dalam kesehatan memang sudah sangat diakui sejak lama. Namun nyatanya, masih terdapat orang yang tidak melakukan mencuci tangan. Sudah semestinya kita harus mencuci tangan di masa pandemi ini. Mencuci tangan adalah salah satu cara paling efektif dan mudah untuk memutus penularan Covid-19. Jika sedang berpergian saat pandemi, cucilah tangan sesegera mungkin ketika ada tempat cuci tangan atau sesampainya di rumah. Kita harus tetap waspada karena tanpa sadar kita bisa saja menyentuh benda-benda yang telah terkontaminasi oleh virus.
Menjaga jarak itu termasuk salah satu cara mencegah penyebaran Covid-19. Menjaga jarak berarti menghindari kerumunan atau berkumpulnya orang-orang. Orang yang sudah memakai masker dan rajin cuci tangan juga harus tetap melakukan jaga jarak, jaga jarak yang aman sebaiknya sejauh 2 meter. Selain itu, kita juga harus mengonsumsi makan-makanan yang sehat seperti sayuran dan buah-buahan. Penuhi kebutuhan cairan juga agar tidak dehidrasi dengan minum air putih sebanyak 6-8 gelas per hari. Jangan lupakan untuk mengonsumsi obat vitamin C dan vitamin D.
Menurut Denis Waitley, waktu dan kesehatan adalah dua aset berharga yang tidak dikenali dan hargai sampai keduanya hilang. Jadi sudah seharusnya kita untuk sadar diri akan kesehatan bersama dengan saling menjaga dan melindungi satu sama lain. Maka dari itu, kita sebagai masyarakat yang baik harus mematuhi protokol kesehatan dan meningkatkan kedisplinan 5M yang diterapkan ini. Sehingga bisa meminimalisir penularan Covid-19 dan selalu waspada dengan Covid-19.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H