Baru- baru ini telah terjadi kasus antraks di Dukuh Jati, Kelurahan Candirejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul akibat mengonsumsi daging sapi yang mendadak mati dan sudah dikubur.Â
Akibatnya tiga orang meninggal pada Mei hingga Juni 2023. Dari tiga kasus yang meninggal, satu kasus dilakukan pengambilan sampel dan diagnosis suspek antraks. Lantas apa itu antraks dan seperti apa pencegahannya?
Antraks adalah jenis penyakit infeksi yang sangat mudah menular dari hewan ternak ke manusia atau disebut dengan penyakit zoonosis. Seseorang bisa mengalami masalah kesehatan ini apabila menyentuh atau mengonsumsi daging dari hewan yang terserang antraks. Penyakit ini menyerang keledai, kuda, unta, sapi dan domba. Sebenarnya antraks merupakan penyakit yang dulu pernah ada, dikenal sejak zaman Nabi Musa dan sekarang muncul kembali.
Menurut KBBI, antraks adalah penyakit menular pada ternak yang disebabkan oleh kuman Bacillus Anthracis, dapat juga menyerang manusia dengan menimbulkan bisul  bernanah.
Fakta- fakta antraks antara lain: disebabkan oleh Bakteri Bacillus anthracis, dapat menular dari hewan ke manusia (zoonosis), laporkan ternak yang sakit atau mati ke petugas kesehatan hewan, ternak tertular antraks dilarang dipotong, darah menjadi sumber penularan antraks.
Penularan antraks terjadi kepada hewan herbivora, seperti sapi dan kambing. Pada hewan pengidap antraks akut, hewan dapat mati secara mendadak akibat perdarahan pada otak hewan. Beberapa hewan yang terinfeksi antraks, gejala-gejalanya dapat ditandai dengan: demam mencapai 42 derajat, hewan terlihat gelisah, gusar karena depresi,terdapat luka pada lidah, sesak napas, terjadi pembengkakan pada leher, dada, dan perut, pinggang dan kelamin tampak menonjol keluar, Keluar darah berwarna kehitaman dan encer dari lubang-lubang tubuh.
Ketika hewan sudah mengidap gejala-gejala tersebut, kematian dapat terjadi dalam waktu 1-3 hari setelah munculnya gejala. Gejala yang masih tergolong ringan dapat sembuh seiring dengan berjalannya waktu. Kemenkes mengimbau melalui surat edaran bagi semua Dinas Kesehatan dan fasilitas kesehatan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kejadian antraks pada manusia dan mengantisipasi penyebaran antraks.
Oleh karena itu, sebaiknya pahami dulu makanan yang hendak kamu makan, guna untuk mencegah terjadinya penyebaran antraks. Jika terdapat hewan yang megalami ciri- ciri diatas segera konsultasi dengan dokter hewan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H