Hasil penelitian yang berjudul “Assessment of Green Investments’ Impact on Sustainable Development: Linking Gross Domestic Product Per Capita, Greenhouse Gas Emissions and Renewable Energy” memberikan prespektif baru. Penelitian yang telah diterbitkan oleh Multidisciplinary Digital Publishing Institute (MDPI), menyatakan bahwa laporan nonfinansial perusahaan bisa meningkatkan investasi. Penerbitan laporan nonfinansial secara teratur menyebabkan penurunan greenwashing. Di tengah giatnya perwujudan ekonomi berkelanjutan, hal ini akan mengarah pada peningkatan investasi dan menjadi daya tarik perusahaan bagi investor.
The Paris Agreement's rulebook diselesaikan pada UNFCCC Conference of Parties (COP) 26 di Glasgow pada tahun 2021. Menurut UNFCCC, buku peraturan tersebut menjelaskan bagaimana masing-masing negara bertanggung jawab untuk berkomitmen dalam aksi yang mendukung keberlanjutan. Saat ini pemerintah di seluruh negara mendukung komitmen keberlanjutan ini, kondisi ini menciptakan minat terhadap kinerja nonkeuangan di antara para investor.
Permintaan untuk pilihan investasi berdasarkan ESG meningkat sehingga banyak perusahaan manajemen aset bergegas untuk mewujudkan keinginan investor tersebut. Masalah environmental, social, and governance (ESG) menjadi jauh lebih penting bagi investor dalam jangka panjang.
Secara historis, ESG di perusahaan investasi terpisah dari manajer portofolio dan analis sektor (baik di sisi pembelian maupun sisi penjualan), sama halnya seperti corporate social responsibility secara historis terpisah dari unit bisnis. Sekarang para company leaders memastikan bahwa analisis ESG diintegrasikan ke dalam the fundamental financial yang dilakukan oleh analis dan manajer portofolio. Pergeseran ini akan mengubah cara investor berinvestasi dengan perusahaan.
Ernst & Young menyimpulkan bahwa pelaporan ESG memiliki kecenderungan meningkat secara global pada informasi nonkeuangan dari pihak profesional investasi. Investor percaya bahwa motivasi perusahaan untuk melaporkan informasi ESG mereka adalah untuk menjaga reputasi perusahaan dengan konsumen mereka dan sebagai bentuk kepatuhan terhadap peraturan. Publikasi dan pengawasan informasi nonkeuangan akan terus berkembang pada tahun-tahun mendatang.
Laaporan nonfinasial dapat membantu dalam mengidentifikasi peluang baru dan dalam mengelola risiko investasi jangka panjang, menghindari kinerja perusahaan yang buruk, atau dari praktik lingkungan atau sosial yang tidak berkelanjutan. Publikasi laporan non-finansial juga dapat mempengaruhi harga saham perusahaan. Itulah sebabnya banyak CEO sekarang berbicara tentang ESG selama pengumuman hasil triwulanan atau pertemuan investor tahunan, dan mereka mengundang orang-orang di komunitas investasi atau ESG yang bertanggung jawab secara sosial untuk berdiskusi langsung.
Menurut Deloitte, keberlanjutan dan informasi nonfinansial telah menjadi perhatian utama di antara para pemimpin bisnis, investor, konsumen dan regulator. Pelaku pasar modal semakin memprioritaskan pentingnya informasi nonfinansial. Investor, regulator dan bank mencari lebih banyak standardisasi untuk mendorong akuntabilitas dan memasukkan laporan nonfinansial dalam peringkat, peraturan, dan perjanjian. Hal ini disebabkan karena meningkatnya fokus global terkait dengan perubahan iklim, keragaman, inklusi dan ditambah pandemi covid-19 yang menyadarkan semua orang terkait keberlanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H