Mohon tunggu...
Septia saufa tasya kamila
Septia saufa tasya kamila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Prodi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia

Love yourself

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Di Saat Kamu Selalu Merasa Gak Enakan (People Pleaser)

21 September 2021   19:12 Diperbarui: 21 September 2021   19:25 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Penulis: Dr. Ira Alia Maerani (dosen FH Unissula)
Septia Saufa Tasya Kamila (Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Unissula)

PEOPLE PLEASER. Pernahkah kamu merasa bertanggung jawab atas kebahagiaan orang di sekitarmu, padahal kamu sama sekali tidak ada tanggung jawab untuk itu? dan pernahkah kamu slalu lupa diri bahwa kepentingan sendiri lebih penting dari pada kepentingan orang lain? Pernah kah kamu slalu kerepotan ketika membantu temanmu meski kita sendiri sedang kesusahan? Kalo memang iya, perlahan-lahan lepas kebiasaan tidak enakan itu. Karena itu sendiri membuat kita kesusahan, membuat kita melupakan diri sendiri. 

People pleaser terjadi ketika kita merasa mempunyai tanggung jawab atas kebahagiaan kepada orang-orang sekitar. Seperti, ketika kita sudah punya acara pada hari itu tiba-tiba teman menelfonmu dan meminta untuk bertemu karena sedang ingin curhat atau berbagai hal lain, kamu enggan untuk menolaknya meski acara yang akan kamu hadiri itu penting, dan akhirnya kamu pun meng-iyakan itu meski dengan berat hati.

Orang-orang seperti People Pleaser ini karena terjadi sesuatu di masa lalu atau mungkin dari didikan orang tua yang membuatnya enggan untuk mengungkapkam isi hatinya. People pleaser selalu merasa bersalah atas sesuatu terjadi di sekitarnya meski itu pun bukan sepenuhnya salahnya.

Membantu teman atau orang lain memang baik, tetapi membantu dengan terlalu berlebihan hingga membuat diri kita repot itu jelas tidak bisa di teruskan. Akibatnya plan sendiri berantakan karena terlalu sibuk untuk menolong orang lain. People pleaser biasanya melakukannya hanya agar tetap di anggap baik di lingkungannya, pujian dari orang lain itu tujuannya berbuat baik pada mereka. 

People pleaser biasanya takut untuk di benci, takut di kritik orang lain, takut di anggap buruk oleh orang lain, rasa takut itu biasanya di karenakan masa lalunya yang mungkin membuatnya untuk bungkam, membuatnya untuk takut bertindak di luar keinginan orang lain. Bully-an dari masa lalu atau mungkin ekspektasi orang tua yang terlalu memaksa, dan itu membuatnya enggan untuk mengungkapkan isi hatinya, orang lain berkata "iya" tapi dalam hati kamu berkta "tidak".

Coba pelan-pelan untuk mengungkapkan isi hati. Cobalah berfikir bahwa kesenangan orang lain itu bukan tanggung jawabmu. Sesekali menolak ajakan orang lain yang memang kamu enggan untuk meng-iyakannya, kamu menolak bukan berarti kamu tidak bersama mereka lagi, ada beberapa orang yang mungkin memang nanti bakal memahamimu ketika kamu menolak, jangan takut untuk menolak. Cobalah sekali-kali tegas pada diri sendiri, diri kamu juga butuh ketegasan.

People pleaser rentan akan di manfaatkan oleh orang terdekatmu yang memang bukan temanmu yang sesungguhnya. Beerubahlah pelan-pelan, kuasai diri sendiri, buang rasa gak enakanmu. Sampai kapan kamu menjadi orang yang di inginkan oleh orang lain. Love your self. Good luck. Mari kita berusaha. Saya sendiri pun sedang berusaha meski masih sangat melekat rasa gak enakan itu. Let's change for ourselves. Keep spirit!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun