Semenjak memasuki era digitalisasi, kita semakin dituntut untuk mampu terintegrasi dengan dunia luar. Menghubungkan diri dengan orang lain tanpa adanya batas yang berarti. Kabar dari jarak ratusan bahkan puluhan ribu kilo meter dapat kita peroleh hanya dalam hitungan menit, bahkan detik. Kini, dunia serasa ada di genggaman. Cukup sekali klik, informasi kita dapatkan. Gawai dan jaringan internet menjadi faktor penunjang utama.
Selain itu, keberadaan digitalisasi ini mampu mempermudah kehidupan manusia, mulai dari kebutuhan komunikasi pribadi hingga pada sektor pendidikan, ekonomi, bisnis, industri, dan sebagainya. Oleh sebab itu, masyarakat kini sangat membutuhkan gawai dan jaringan internet. Sehingga, semenjak akhir abad 20 atau memasukki awal abad 21 mulailah bermunculan sejumlah merek gawai dan penyedia layanan jaringan.
Salah satu penyedia layanan jaringan internet yang ada di Indonesia adalah jaringan tri Indonesia. Jaringan tri Indonesia bukanlah penyedia layanan jaringan baru di Indonesia. 3 sudah hadir di Indonesia semenjak tahun 2007. Namun, kala itu dengan layanan 3G-nya baru menjangkau wilayah Jakarta. Selang berjalannya waktu, kini layanan 3 sudah bisa dirasakan sampai pelosok-pelosok daerah di Indonesia.Â
Awal perkenalan...
Awal masuk jaringan 3 di Indonesia ketika itu saya belum mengenal penyedia layanan jaringan ini, karena memang saya tinggal jauh dari Ibu Kota. Lebih tepatnya pelosok bagian selatan provinsi D.I.Y. Saya mulai menggunakan penyedia layanan ini pada tahun 2013, karena memang sebelumnya gawai yang saya miliki tidak memiliki daya dukung yang lebih untuk mengakses jaringan. Jadi kala itu saya belum mengenal penyedia layanan jaringan mana yang baik, tepat, dan sesuai dengan kebutuhan saya.
Pada tahun 2013, setelah saya ganti gawai dengan kapasitas yang lebih mumpuni dan lebih mampu mengikuti era kala itu tentunya. Saya mulai mengenal sejumlah penyedia layanan jaringan. Penyedia layanan jaringan yang saya gunakan pertama kali ketika itu jujur saja bukan 3, melainkan penyedia layanan jaringan yang mengklaim sebagai penyedia layanan jaringan dengan jangkauan sinyalnya yang luas hingga kepelosok. Karena saya sadar diri, rumah saya berlokasi di pelosok desa tentunya saya memilih untuk memakai layanan jaringan tersebut. Tetapi, setelah saya sampai di rumah sinyalnya datang dan pergi. Untuk bisa berkomunikasi dengan lancar saya harus keluar rumah dan itu sungguh sangat merepotkan dan membuat saya tidak nyaman.
Ohhh, sinyal
Banyak yang memujimu
Banyak yang mengagungkanmu
Tapi, mengapa dengan diriku
Kau datang dan pergi semaumu
Sungguh, hargamu tak sebanding dengan layananmu
-OK BYE-
Ketika itu, saya masih merasa bahwa posisi rumah saya yang terlalu pelosok hingga susah sinyal. Saya bertahan sampai paket data saya habis, dan berganti dengan penyedia layanan jaringan yang disarankan teman saya yang tinggal tidak jauh dari rumah saya. Masih bukan 3, hasilnya ok tapi membutuhkan kesabaran lebih untuk bisa memproses data.Â
Tapi ini lebih baik dari sebelumnya, dan saya bertahan sekitar 2 bulan. Hingga akhirnya teman saya main ke rumah dan "Sep,,, omahmu duwe tower 3 ya?" artinya "Sep,,, rumahmu punya tower 3?". Karena dia pengguna jaringan 3 Indonesia dan kaget kok di rumah saya ada sinyal 3. Di situ saya merasa, Yeahhh... omahku ora pelosok! artinya Yeahhh... rumahku tidak pelosok!.
Pengalaman bersama 3Â