Webinar terkait dengan kesetaraan gender yang dilakukan oleh Kelompok 18 KKN MIT DR ke-13 UIN Walisongo Semarang telah selesai. Waktu pelaksanaan webinar dilakukan pada hari Kamis, 27 Januari 2022 pukul 10.00-11.45 WIB. Melalui media Google meet, Webinar berhasil mengajak audiens untuk ikut berdiskusi selama berlangsungnya acara.
Webinar dimulai dengan sambutan dari Koordinator Desa, Moch Argo Setyoko. Dalam sambutannya, Kordes menyampaikan pentingnya kegiatan diskusi ini karena anggapan dulu bahwa laki-laki dan perempuan memiliki kedudukan sosial yang berbeda. Padahal, di era sekarang anggapan tersebut sudah lambat laun melebur sehingga terjadi pemunculan topik tentang kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan. Lalu pendidikan perempuan yang dulu dibatasi, sekarang telah terbuka bebas. Diperkuat dengan pernyataan dari sambutan Dosen Pembimbing Lapangan, Ibu Fita Nurotul Faizah, M.E, menyampaikan bahwa banyak pekerjaan sekarang yang dulu dipandang pantas untuk dilakukan oleh laki-laki, dikerjakan oleh perempuan saat ini. Seperti pemimpin suatu lembaga atau negara, pekerjaan kasar, dan pekerjaan yang menuntut kecepatan. Pemikiran perempuan yang harus berpendidikan juga sudah banyak dilakukan sebagian besar perempuan sekarang. Bukan hanya sekedar perempuan menjadi penghias dan melakukan pekerjaan rumah, melainkan Pendidikan menjadi patokan utama mereka. Sambutan dari Dosen Pembimbing Lapangan tersebut menjadi pembuka untuk acara webinar kesetaraan gender dengan narasumber Bernama Indah Nur Fadillah, S.E.
Narasumber menyampaikan mengenai topik peran laki-laki dan perempuan, pekerjaan laki-laki dan perempuan serta prinsip kesetaraan gender dalam Islam. Islam memiliki pandangan tersendiri mengenai kesetaraan gender. Hal ini terlihat dalam QS. Al-Hujurat:13 yang menerangkan bahwa kedudukan antara perempuan dan laki-laki adalah sama. Perbedaan kedudukan mereka didasarkan dari ketaqwaannya kepada Allah SWT. Pembahasan topik “Pendidikan Perempuan atau Berpendidikan” menjadi kegelisahan bagi para perempuan. Dikarenakan tuntutan utama adalah menjadi Ibu Rumah Tangga. Sementara itu, dampak perempuan berpendidikan bisa mengubah sisi ekonomi, intelektual, dan tidak ketergantungan terhadap laki-laki.
Dengan diadakan webinar “Kesetaraan Gender S2 atau Menikah: Pendidikan Perempuan atau Berpendidikan” menyadarkan para perempuan untuk bisa memilih dengan berbagai pertimbangan yang sudah menjadi latar belakang masing-masing perempuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H