Mohon tunggu...
septina rialyta
septina rialyta Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

seorang mahasiswa yang ingin mencoba menulis tentang dunia

Selanjutnya

Tutup

Money

Mengapa Perlu Menggunakan Assessment Center?

17 Desember 2014   14:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:08 3611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era globalisasi ini kebutuhan perusahaan akan karyawan yang produktif sangatlah diperlukan. Kebutuhan karyawan yang memiliki kinerja tinggi ini diperlukan oleh sebuah perusahaan atau organisasi guna mempertahankan keberlanjutan eksistensi perusahaan atau organisasi tersebut. Mempertahankan eksistensi sebuah perusahaan atau organisasi merupakan salah satu tujuan perusahaan yang berorientasi masa yang akan datang. Hal inilah yang menyebabkan perusahaan membutuhkan karyawan yang memiliki potensi kerja karyawan dan motivasi yang tinggi guna mencapai tujuan sebuah perusahaan di masa mendatang. Berawal dari potensi kerja karyawan dan motivasi yang tinggi inilah sebuah perusahaan atau organisasi memiliki karyawan yang berkinerja baik.
Penilaian terhadap potensi kerja karyawan dan motivasi kerja karyawan memiliki metode yang beragam. Salah satu metode penilaian potensi kerja karyawan dan motivasi yang sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar adalah Assessment Centers. Assessment Centers merupakan proses yang digunakan perusahaan untuk mendeteksi potensi diri karyawan melalui simulasi-simulasi latihan situasional yang dapat digunakan untuk kebutuhan pengembangan karir. Pengertian lain tentang Assessment Centers adalah sebuah prosedur yang digunakan Manajemen SDM ( Sumber Daya Manusia) untuk mengevaluasi tenaga kerja dalam hal atribut manusia atau kemampuan yang relevan dengan efektivitas organisasi (Thornton, 2005).
Assessment Centers merupakan salah satu penilaian kinerja yang berorientasi masa yang akan datang. Assessment Centers disebut sebagai suatu penilaian kinerja yang berorientasi masa depan karena metode Assessment Centers itu metode yang dapat mengidentifikasi orang-orang yang akan dipromosikan pada jabatan tertentu dan dapat juga menentukan kebutuhan pelatihan dan pengembangan, dan biasanya Assessment Centers menilai pekerjaan yang sedang dijabatnya atau yang akan dijabatnya nanti. Hal ini, sesuai fokus yang ada di dalam penilaian kinerja beorientasi masa depan, bahwa yang dinilai adalah penilaian kinerja berorientasi masa depan, bahwa yang dinilai adalah potensi karyawan di masa yang akan datang. Penilaian Potensi kerja Karyawan dengan Menggunakan Assessment Center merupakan penilaian kinerja yang menggunakan lebih dari satu penilai (asesor) yang terlatih. Para penilai tersebut melakukan penelitian terhadap perilaku para peserta Penilaian Potensi kerja Karyawan dengan Menggunakan Assessment Center.
Banyak sekali manfaat yang dapat diterima dai penggunaan Assessment Center yaitu memperoleh kriteria yang jelas untuk suatu jabatan tertentu, mengidentifikasi kader-kader pemimpin melalui suatu metode yang memiliki akurasi dan obyektifitas yang dapat diandalkan, menghasilkan strategi dan tindakan pengembangan yang spesifik dan terencana bagi karyawan, mengidentifikasi kebutuhan pengembangan managerial pegawai, manfaat yang diperoleh dari Assessment Center tersebut dapat digunakan oleh pemimpin organisasi sebagai salah satu saranan atau alat pengambilan keputusan yang berkaitan dengan SDM seperti rekruitmen, promosi, mutasi, dan pengembangan karir karyawan. Metode ini cocok untuk mencari manajer atau pejabatan setingkat eselon 3 dan 2 serta pengembangannya.
Setelah membahas tentang apa itu Assessment Center dan manfaat yang didapat ketika menggunakan metode penilaian Assessment Center, seseorang yang berperan penting dalam pelaksaaan metode penilaian ini adalah seorang assesor. Assessor adalah individu yang terlatih untuk mengobservasi, merekam, mengklasifikasikan, dan membuat penilaian yang reliable terhadap perilaku orang yang mengikuti Assessment Center. Kemampuan-kempuan khusus yang harus dimiliki oleh seorang assessor disebut dengan ORCE. ORCE adalah kependekan dari observing, recording, classifying, and evaluating. Idealnya, setiap assessor harus mampu mengobservasi perilaku dan melakukan pencatatan secara akurat. Assessor memerlukan adanya pelatihan atau pengembangan yang dapat meningkatkan konsistensi pemberian peringkat oleh assessor. Hal ini disebabkan karena assessor merupakan salah satu kunci utama yang akan memengaruhi keefektifan Assessment Center.
Fungsi dan tanggungjawab seorang assessor yakni pertama operation, bertanggungjawab terhadap jalannya operasi atau kegiatan Assessment Center. Tugas dari fungsi tersebut mencari, mengatur, dan memperbaharui database assessor, memberikan rekomendasi terhadap perkembangan proses Assessment Center sehingga lebih efektif dan efisien, menganalisa dan memberikan rekomendasi kepada manajer HRD terkait inisiatif strategis dalam pelatihan dan pengembangan karyawan. Fungsi kedua, logistic yang bertanggungjawab terhadap segala kegiatan administrasi dan penyediaan kebutuhan logistik Assessment Center. Tugas dari fungsi tersebut memelihara fasilitas dan perlengkapan Assessment Center, mendukung segala kegiatan administrasi dan logistik, termasuk pengaturan anggaran untuk kegiatan Assessment Center. Fungsi yang ketiga, product development yang bertanggungjawab untuk mengembangkan materi atau simulasi atau alat Assessment Center. Tugas dari fungsi tersebut secara regular mengelola dan memperbaharui materi Assessment Center sebagai database materi, membuat dan meninjau kembali atau mencari materi atau simulasi yang relevan dengan kompetensi dengan menyesuaikan kebutuhan user, merevisi atau membuat model kompetensi jika diperlukan.
Penjelasan-penjelasan diatas cukup memberi gambaran tentang pelakasanaan salah satu metode penilaian yang berorientasi masa depan yakni Assessment Center dan pelaku yang berperan penting dalam pelaksanaan penilaian tersebut. Bagi perusahaan-perusahaan besar kebanyakan dari mereka menggunakan metode penilaian Assessment Center untuk meningkatkan objektivitas dalam memperoleh hasil dari penilaian kinerja sesuai dengan potensi dan motivasi karyawan guna memperoleh jabatan atau kedudukan yang sesuai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun