Guru seperti orang tua kedua murid-murid mereka. Sama seperti seorang ibu yang tidak mengharap anaknya bergelimang dengan kekuasaan dan harta, guru selalu bangga dengan anaknya yang tabah menghadapi tantangan hidup.
Pada hari sabtu tanggal 21 April 2018 di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, sama seperti setiap penutupan PKPBA (Program Khusus Pendidikan Bahasa Arab) sebelumnya, semua kelas di setiap fakultas akan melakukan outbond secara bersamaan. Dalam kegiatan outbond ini semua mahasiswa wajib berpartisipasi demi kelancaran acara, selain itu dari pihak panitia juga menggoda mahasiswa dengan cara apabila mereka ikut berpartisipasi maka mereka akan mendapatkan nilai tambahan dan apabila mereka tidak ikut acara mereka akan dikurangi nilainya.
Pada saat sebelum hari H, nampak seorang wali kelas yang begitu khawatir dengan para peserta didiknya. Bukannya apa-apa melainkan di karenakan peserta didiknya yang tidak pernah masuk di kegiatan belajar mengajar PKPBA. Padahal, hari sudah mendekati kegiatan rutinan outbond yang dilakukan saat setiap akhir penutupan PKPBA. Namun beliau tetap mencoba untuk membangun semangat peserta didiknya untuk masuk. Melihat hal itu, peserta didik yang tidak pernah masuk pun menjadi rajin masuk. Dengan semangat dan kekompakan dari kami, kami berusaha mencoba membahagiakan bunda kami tercinta dan mencoba membuat cerita yang akan selalu terkenang pada hari H saat itu.
Disaat acara telah datang kami datang dengan wajah yang penuh semangat dan ceria dikarenakan dukungan bunda yang selalu menemani kami, hingga memubat kami sangat on fire bagaikan api yang terus membara. Â
Di akhir lomba akhirnya kami meraih 3 juara. Di keesokan harinya kelas kami pun bersuka ria menikmati hadiah dengan bersama". Namun banyak dari kami yang tidak bisa datang mungkin karena kelelahan dampak dari lomba tersebut.
Ketika ujian berlangsung kami sudah memulai mendekorasi kejutan bagi bunda C1 tercinta. Mulai dari menarik iuran yang disertai dengan ngotot bagaikan deep colector agar semua ikut membayar iuran maupun segalanya.
Sesungguhnya kami mempunyai hadiah yang lebih istimewa lagi kepada bunda. Yaitu ketika nama" pasukan salahudin eh keliru nama" pasukan c1 satu persatu membuka siakad dan dinyatakan lulus pkpba itu merupakan hadiah terindah dari kami kepada bunda.
Orang hebat bisa melahirkan beberapa karya bermutu. Tapi guru bermutu bisa melahirkan ribuan orang hebat.
Kami  selalu bersyukur atas apa yang diberikan kepada kami. Bunda tidak hanya mengajar kami tetapi juga membimbing kami. Apa kami saat esok dan siapa kami saat esok tak lain semuanya itu berkat hasil dari kerja keras bunda. Do'a kami akan selalu menyertai bunda, yang mengajar kami selama ini. Keramahan yang bunda pancarkan setiap hari, tak akan pernah hilang dalam ingatan kami. Perjuangan dan pengorbanan tak akan pernah luput dari ingatan kami.
Terimakasih kami ucapkan sekali lagi terimakasih