Apa itu Komunikasi? Komunikasi adalah bangunan untuk berinteraksi terhadap orang lain. Mempunyai makna tersendiri, seperti melakukan kerja sama antara seseorang dengan orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu atau untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi keduanya, komunikasi non-verbal sering kali menjadi kunci utama untuk memahami dan merasakan pesan yang disampaikan.
 Ekspresi wajah, gerakan tubuh, bahasa tubuh, dan nada suara adalah elemen-elemen penting dalam komunikasi non-verbal Sebelum satu kata pun terucap, saat memahami makna pada susunan huruf dan kata-kata, tubuh kita telah berkata-kata. Sebuah senyum yang lebar, mata yang berkedip cepat, atau bahkan gelisahnya tangan yang tidak berhenti bergerak -- semuanya adalah bagian dari bahasa tubuh yang mampu mengungkapkan emosi secara mendalam. Kemampuan untuk membaca dan menginterpretasikan sinyal-sinyal non-verbal juga merupakan kunci sukses dalam interaksi manusia. Menggunakan Teori Kinesik dari Birdwhistell, komunikasi nonverbal merupakan suatu proses berkesinambungan karena manusia tidak menggunakan satu saluran secara tetap, yang pasti manusia selalu menggunakan lebih dari satu saluran untuk komunikasi antarpribadi.  Ketika kita dapat memahami bahasa tubuh dan ekspresi wajah orang lain, kita dapat merespons dengan lebih baik terhadap kebutuhan dan perasaan mereka. Ini menciptakan dasar yang kuat untuk membangun hubungan antar manusia yang lebih baik. Dalam interaksi manusia sehari-hari, terkadang kata-kata tidak cukup untuk menggambarkan apa yang sebenarnya kita rasakan. Oleh karena itu, kemampuan untuk mengungkapkan emosi melalui komunikasi non-verbal sangat penting. Sebagai contoh, senyuman hangat dapat mengindikasikan kebahagiaan, sementara alis yang berkerut dan bibir yang terlipat menunjukkan ketidaksetujuan atau ketegangan.Â
Contoh komunikasi nonverbal yang perlu kita pahami karena sangat penting di dunia kerja itu kira-kira apa ya?
Yang pertama itu ada "Ekspresi wajah", Ekspresi wajah disebut menjadi bagian penting dari komunikasi nonverbal karena kita bisa memberikan banyak informasi ke lawan bicara lewat ekspresi. Misalnya itu saat kita merasa excited dengan lawan bicara, maka ekspresi wajah seperti tersenyum akan muncul. Sedangkan, saat sudah bosan maka ekspresi wajah cemberut akan keluar dengan sendirinya.Itulah mengapa ekspresi wajah sangatlah penting diperhatikan saat kita sedang bicara di tempat kerja. Ekspresi wajah juga akan menjadi hal pertama yang dilihat bahkan sebelum kita mulai berbicara. Pasalnya, saat kita menunjukkan ekspresi wajah yang jutek pastinya juga akan membuat orang lain merasa terganggu.Itulah mengapa menjaga ekspresi wajah juga sama pentingnya dengan menjaga perkataan saat bicara.Â
Yang kedua ada "Gestur tubuh", Gestur tubuh juga menjadi salah satu contoh komunikasi nonverbal yang wajib kamu pahami. Hal yang satu ini cukup beragam dan biasanya terjadi secara sengaja atau tidak disengaja. Dalam dunia kerja, gestur tubuh akan menjadi perhatian saat kamu sedang berbicara dengan atasan atau klien.Misalnya, kamu menunjukkan gestur tubuh yang tidak nyaman saat berbicara, maka lawan bicara akan tahu jika kamu merasa terganggu. Selain itu, gestur seperti mengacungkan tangan saat akan bertanya di waktu rapat juga akan menunjukkan bahwa kamu orang yang sopan karena tidak ingin memotong pembicaraan orang lain.Â
Ketiga "Bahasa tubuh", Bahasa tubuh adalah cara seseorang dalam menempatkan tubuh mereka secara alami tergantung pada situasi, lingkungan, dan bagaimana perasaannya.Itulah mengapa dari bahasa tubuh lawan bicara kita bisa mendapatkan informasi misalnya mengenai suasana hatinya. Contohnya, saat ada orang sedang bicara dengan menyilangkan tangan dan dahinya berkerut, maka kemungkinan ia sedang merasa kesal dan marah karena suatu hal. Oleh karena itu saat sedang bicara dengan orang yang dihormati tidak hanya ucapan yang perlu dijaga, tapi bahasa tubuh juga perlu diperhatikan. Â
Keempat "Sentuhan", Sentuhan juga menjadi salah satu contoh dari komunikasi nonverbal. Namun, sentuhan akan lebih cocok dilakukan pada orang yang sudah kamu kenal lebih akrab .Jika kita melakukan sentuhan dengan orang yang belum dikenal pastinya akan terjadi kecanggungan atau bahkan salah paham. Sentuhan memang umumnya digunakan untuk mengkomunikasikan dukungan atau memberikan kenyamanan kepada orang lain. Misalnya, ada teman kerjamu yang sedang sedih, maka kamu bisa menunjukkan empatimu dengan memegang tangannya atau mengusap punggungnya.Â
Kelima "Penampilan", Penampilan yang ditunjukkan dari model dan warna pakaian, gaya rambut, hingga gaya makeup juga sangat perlu diperhatikan. Misalnya, saat kamu akan melakukan tes interview kerja, tentunya penampilanmu juga akan dinilai oleh para rekruter. Itulah mengapa saat akan melakukan tes interview kamu harus selalu memilih pakaian yang tepat. Selain itu, gaya rambut dan gaya makeup juga akan ikut dinilai.
Lalu kira-kira Bagaimana sih cara menarik perhatian komunikasi nonverbal agar terlihat menarik saat berinteraksi dengan orang lain? Saran pertama yang bisa kami berikan kepada adalah fokus mendengarkan apa yang orang lain katakan dan tidak hanya menunggu giliran untuk berbicara. Hal ini dapat menunjukkan rasa hormat dan ketertarikan pada lawan bicara Anda. Selain itu, hal ini dapat dilakukan dengan menyesuaikan bahasa tubuh dengan pesan nonverbal yang disampaikan sehingga semakin mendukung pesan tersebut dan terkesan meyakinkan. Hal ini juga harus diikuti dengan pengucapan yang baik, menghindari berbicara terlalu cepat dan menggunakan volume suara yang sesuai dengan situasi. Caranya yaitu dengan mempelajari bahasa tubuh orang lain adalah ide yang bagus, ini dapat membantu Anda lebih memahami emosi dan niat mereka. Anda bisa menjadi pendengar yang baik dan tampil lebih menarik di hadapan seseorang atau banyak orang. Bagaimana? Anda bisa memulainya dengan memahami budaya dan konteks pesan orang yang berkomunikasi dengan Anda. Sarana komunikasi dapat berbeda-beda tergantung situasi dan lingkungan. Selain itu, Indonesia memiliki banyak suku dan agama, dan tentu saja terdapat banyak cara berkomunikasi yang berbeda dalam setiap kelompok yang berbeda tersebut.
Namun, penting untuk diingat bahwa komunikasi non-verbal juga dapat menjadi sumber kesalahpahaman jika tidak diinterpretasikan dengan benar. Misalnya, seseorang mungkin terlihat marah ketika sebenarnya mereka hanya sedang berkonsentrasi atau dalam pikiran yang serius. Oleh karena itu, kemampuan untuk menggabungkan komunikasi verbal dan non-verbal dengan bijak sangat penting. Selain itu, penting untuk menyadari bahwa budaya dan latar belakang individu dapat mempengaruhi cara mereka mengungkapkan emosi melalui komunikasi non-verbal. Apa yang dianggap sebagai ekspresi normal dalam satu budaya mungkin bisa diinterpretasikan berbeda dalam budaya lain. Oleh karena itu, kesadaran akan perbedaan budaya adalah faktor penting dalam berkomunikasi dengan orang dari latar belakang yang berbeda.Pengembangan karakter hormat ini belum sepenuhnya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam penerapannya masih banyak orang yang kurang menghormati perbedaan warna kulit, hobi, tingkah laku, genre music atau sebagainya. Sebagian masyarakat cenderung menjatuhkan atau tidak menoleransi hal- hal yang dirasa tidak sesuai dengan standar mereka. Hal ini sering kali mengakibatkan rasa rendah diri pada korban dari rasa tidak toleransi, berlanjut kepada menurunnya rasa hormat diri dalam benak mereka.
Contoh kasus sikap pasangan suami istri tunawicara ini ditemukan bahwa komunikasi nonverbal yang digunakan dengan menggunakan bahasa isyarat yang fokus pada penggunaan gerak tangan dan juga gerak tubuh. Kemampuan berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat ini mereka dapatkan melalui pendidikan formal di tingkatan sekolah luar biasa khusus untuk para difabel tunawicara. Namun, pada beberapa pasangan tunawicara ini, mereka tetap berusaha untuk menggunakan bahasa verbal untuk berkomunikasi dengan pasangan dan juga orang-orang di sekitar mereka terkhusus kepada anak mereka agar anak-anak mereka tidak mengikuti pola komunikasi menggunakan bahasa isyarat. Sedangkan hambatan yang sering kali dialami oleh para pasangan tunawicara yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah sikap diri, kepribadian dan juga perbedaan karakter antara pasangan. Penggunaan komunikasi nonverbal berupa gerakan isyarat tangan bukanlah menjadi sebuah hambatan karena mereka sudah mempelajari bahasa ini sejak dari usia dini. Hambatan komunikasi yang timbul umumnya akibat tidak adanya kesamaan ide ataupun pendapat mengenai suatu hal, bukan dikarenakan ketidak mengertian akan simbol-simbol atas gerakan yang digunakan dalam berkomunikasi.