Mohon tunggu...
H. Asep Supriatna
H. Asep Supriatna Mohon Tunggu... wiraswasta -

Aktif di bidang pemberdayaan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kenapa Tidak Sekolah?

23 Februari 2011   14:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:20 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kita sadari dan sepakat bahwa akar permasalahan kemiskinan adalah lemah atau kurangnya tingkat pendidikan masyarakat, oleh karena itu pemerintah berupaya dengan berbagai program seperti BOS (Biaya Operasional Sekolah) dari Kementrian Pendidikan Naional, PKH ( Program Keluarga Harapan) dari Kementrian Sosial,PNPM GSC (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Generasi Sehat dan Cerdas dari Kementrian Dalam Negeri dan lain sebagainya.

Namun masih saja kedapatan anak usia sekolah yang tidak sekolah,anak usia sekolah di perkotaan yang mengamen,berkeliaran di jalan yang seharusnya pada jam-jam belajar disekolah mereka seharusnya ada di sekolah. Program pemerintah tersebut bukan berarti tidak berhasil sama sekali, Pertanyaan yang klasik tapi tetap mengelitik adalah kenapa mereka tidak sekolah ?

Jawaban kebanyakan adalah “tidak punya biayanya”. Sungguh ironis bukan ? dengan diluncurkan berbagai program pemerintah yang nota bene mendorong agar mereka bersekolah. Jawaban berikutnya adalah tidak ada motvasi (tujuan) katanya ; “ Buat apa sekolah,yang pada sekolah saja banyak yang menganggur…”.

Jawaban pertama memang “ironis”,sementara banyaknya program pemerintah yang membantu,Sekolah gratis dan yang paling ironisnya adalah anaknya tidak sekolah karena tidak ada biaya sementara bapaknya masih bisa merokok,ibunya masih bisa bermain handphone yang dengan kata lain mengeluarkan biaya.

Yang paling menarik perhatian kita adalah jawaban kedua,tidak ada motivasi (tujuan). Orientasi sekolah bagi mereka adalah kerja untuk menghasilkan uang, sementara kenyataanya banyak yang keluaran sekolah tidak dapat bekerja dengan alasan kerja dilevel bawah gengsi karena pernah sekolah,kerja di level menengah atas tidak lowongan, atau kalah bersaing dengan banyaknya pelamar dibanding yang dilamar.

Jika alasannya demikian,kenapa pemerintah tidak melakukan pendekatan yang lebih realistis ? artinya bagi masyarakat miskin yang orientasinya hanya kepada pemenuhan isi perut tidak merangkul mereka dan mengarahkan mereka kepada pendidikan yang padat keterampilan dan mengkarantina mereka dalam sebuah asrama agar benar-benar yakin bahwa mereka bersekolah. Peran perusahaan swasta dalam hal ini juga sangat dibutuhkan terutama sebagai bagian dari pengguna sumberdaya manusia.

Walaupun singkat saya berharap tulisan ini dapat memberikan sumbangan pemikiran paling tidak renungan bagi kita semua dalam upaya memerangi kemiskinan agar masyarakat kita maju dan sejahtera. Semoga…

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun