Mohon tunggu...
Seprianda Afriko
Seprianda Afriko Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Andalas

Fakultas Humaniora

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbandingan Cerita Novel dengan Film "Di Bawah Lindungan Kabah"

22 Desember 2022   11:06 Diperbarui: 22 Desember 2022   11:12 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada 61 episode cerita yang terdapat di dalam novel yang tidak ditampilkan di dalam film. Selanjutnya, ada 89 episode cerita yang tidak terdapat di dalam novel, tetapi ditampilkan di dalam film.

Kelebihan sebuah novel adalah setiap cerita dijelaskan dengan sangat terperinci. Penikmat karya sastra (novel) merasa ikut terlibat secara langsung di dalam cerita saat mereka membaca novel, karena setiap perubahan dan perpindahan peristiwa diceritakan dengan sangat jelas. Pembaca pun dapat mengkhayalkan sendiri tokoh yang berperan dalam cerita tersebut. Seperti yang terdapat di dalam novel Di Bawah Lindungan Kabah karya Hamka. Pembaca dapat menikmati setiap perubahan kehidupan Hamid mulai dari dia kecil hingga dia beranjak remaja dan tumbuh dewasa. Di dalam novel juga diceritakan perjuangan Hamid semasa kecil saat menjual gorengan dari kampung ke kampung, pertemuannya dengan keluarga Engku Ja'far dan ia disekolahkan bersama dengan Zainab hingga tumbuhnya rasa cinta Hamid terhadap Zainab serta penyebab Hamid pergi dari kampung dan perjalanan Hamid menuju Mekah.

Kelebihan di dalam film adalah penikmat karya sastra tidak perlu lagi membaca setiap peristiwa karena sudah digambarkan oleh sutradara mulai dari para tokoh hingga ceritanya. Hal tersebut selain merupakan salah satu kelebihan dari menonton film, juga merupakan salah satu dari kekurangan menonton film, karena penonton hanya tinggal menonton saja tanpa bisa berimajinasi. Dan dikarenakan pemutaran film yang harus dibatasi dengan waktu membuat film tidak terlalu bisa menceritakan secara terperinci setiap peristiwa. Seperti yang terdapat di dalam film Di Bawah Lindungan Kabah karya sutradara Hanny R. Saputra. Di dalam film tidak diceritakan bagaimana perjuangan hidup Hamid semasa kecil dan bagaimana pertemuan Hamid dengan keluarga Engku Ja'far. Film Di Bawah Lindungan Kabah karya sutradara Hanny R. Saputra hanya menonjolkan kisah percintaan Hamid dengan Zainab yang terjadi secara diam-diam dan sutradara membumbuinya dengan perpisahan Zainab dan Hamid yang terjadi karena pengusiran akibat Hamid yang telah berani memberikan nafas buatan setelah Zainab tercebur ke dalam sungai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun