Mohon tunggu...
Sephira Eka Narnia
Sephira Eka Narnia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Kepenulisan fenomena sosial budaya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Surabaya Kota Bersejarah, tapi Kurang Dilirik oleh Wisatawan

21 November 2024   18:45 Diperbarui: 21 November 2024   18:50 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Surabaya adalah sebuah ibu kota Provinsi Jawa Timur. Surabaya merupakan salah satu kota besar di Indonesia. Memiliki julukan “Kota Pahlawan” karena kota ini tidak bisa lepas dari sejarah perjuangan besar merebut kemerdekaan Indonesia yang dilakukan oleh para pahlawan pada zaman dahulu. Dimana tempat yang menjadi saksi perjuangan pahlawan zaman dahulu yaitu Hotel Yamato yang terletak di Jalan Tunjungan Surabaya. Hotel Yamato menjadi tempat dimana peristiwa perobekan bendera Belanda berwarna Merah, Putih, Biru kemudian oleh Arek – arek Surabaya (sebutan untuk para pemuda Surabaya) menjadi Merah dan Putih, yang mana itu adalah warna bendera Indonesia.

Selain Hotel Yamato, Surabaya juga memiliki potensi wisata yang menarik seperti Kawasan Kota Lama yang telah dibuka belum lama ini. Tugu Pahlawan yang menjadi icon kota. Jembatan Merah yang menjadi tempat terjadinya peristiwa paling terkenal yaitu kematian Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby. Museum House of Sampoerna yang menyimpan sejarah industri rokok di Indonesia. Kemudian di Surabaya Utara ada Wisata Religi Sunan Ampel dan Pantai Kenjeran. Begitu banyak potensi wisata yang dimiliki oleh kota Surabaya yang seharusnya dapat kita kenalkan pada para wisatawan.

Namun, menurut survei GoodStats bertajuk “Kota Pilihan Masyarakat Indonesia 2024”, Yogyakarta terpilih sebagai kota favorit untuk berwisata dengan perolehan 71,2%. Kota satu ini terkenal akan objek wisata penuh kebudayaan dan kaya akan sejarah. Bertengger di posisi kedua adalah Denpasar, ibu kota Provinsi Bali ini mendapatkan 70,4%. Si Kota Kembang Bandung berada di peringkat ketiga dengan 52,4%. Kota Bandung terkenal akan kulinernya yang menarik dan suasananya yang sejuk. Kota pilihan untuk wisata berikutnya dipegang oleh Bogor. Kota Hujan satu ini memperoleh 34,1%. Beberapa kota lain yang turut masuk dalam daftar adalah antara lain Malang (20,5%), Jakarta (15%), Mataram (9,1%), hingga Banda Aceh (9%). Adapun alasan utama terpilihnya kota-kota di atas sebagai tujuan wisata adalah karena banyaknya pilihan tempat wisata yang menarik (65%), keindahan alam yang menakjubkan (54%), memiliki banyak tempat bersejarah (41%), kulinernya lezat (36%), hingga sarana dan prasarana pariwisata yang mendukung (31%).

Berdasarkan data dari survei tersebut, mengapa Surabaya tidak masuk dalam salah satu kota yang ingin dikunjungi untuk melakukan wisata? padahal jika dilihat dari segi budaya, kita tidak kalah dengan kota Yogyakarta. Dari segi makanan pun, Surabaya memiliki makanan khas yang enak dan lezat seperti Lontong Balap, Rujak Cingur, Semanggi Suroboyo Lontong Kupang, dll. Dari segi harga makanan dan tiket masuk wisata, Surabaya termasuk memiliki harga yang relatif murah. Tetapi mengapa kota ini masih belum seberapa dilirik oleh wisatawan lokal?

Menurut saya, berikut ini adalah beberapa upaya yang harus ditingkatkan khususnya oleh pemerintah Kota Surabaya agar kedepannya, Surabaya dapat dilirik oleh banyak wisatawan lokal, diantaranya :

1. Pengembangan Infrastruktur Wisata

Peningkatan infrastruktur di sekitar objek wisata sangat penting untuk memberikan kenyamanan bagi pengunjung. Perbaikan aksesibilitas ke lokasi-lokasi wisata, seperti penambahan jalur transportasi umum dan perbaikan jalan juga harus dilakukan agar wisatawan merasa lebih nyaman. Fasilitas pendukung seperti toilet umum, area parkir, dan tempat istirahat yang memadai harus disediakan pula untuk mendukung terciptanya kota Surabaya menjadi salah satu kota yang dilirik oleh wisatawan lokal. 

2. Promosi dan Pemasaran yang Efektif  

Pemerintah perlu meningkatkan upaya promosi melalui berbagai saluran, seperti kampanye pemasaran yang lebih agresif, termasuk penggunaan media sosial dan platform digital untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan Pembuatan paket wisata yang menarik, termasuk kolaborasi dengan hotel, restoran, dan penyedia jasa transportasi untuk menawarkan harga yang kompetitif dan pengalaman yang terintegrasi.

3. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

Peningkatan kapasitas SDM di sektor pariwisata sangat diperlukan dengan pelatihan untuk pemandu wisata agar mereka dapat memberikan informasi yang akurat dan menarik tentang sejarah dan budaya Surabaya. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri pariwisata, dan komunitas lokal untuk menciptakan acara-acara menarik seperti festival budaya atau pasar malam juga dapat menunjang sektor wisata di Surabaya menjadi lebih menarik untuk dikunjungi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun