Mohon tunggu...
Odagoma RSJR
Odagoma RSJR Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Sastra Indonesia FIB UI

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Into The Wild: Penuh Makna

6 Maret 2012   03:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:27 3890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata bebas seringkali kita maknai dengan kebebasan itu sendiri. Bebas adalah  bebas melakukan apa pun tanpa ada sesuatu yang membatasi. Bebas adalah kepuasan ketika menerjang garis-garis batas yang telah ditetapkan. Bebas adalah kita dan dunia kita sendiri, tanpa ada siapa apa yang mempunyai hak dalam dunia itu. Into The Wild, mencoba memberikan pemaknaan akan kata bebas itu sendiri.

IntoThe Wild adalah sebuah film garapan sutradara sekaligus aktor kelahiran Santa Monica, California, Amerika Serikat, 17 Agustus 1960 bernama Sean Penn. Sean pernah meraih penghargaan sebagai aktor terbaik Oscar pada tahun 2003 untuk film Mystic River daan tahun 2008 untuk film Milk. Film yang dirilis pada tanggal 21 September 2007 ini berhasil meraih 7 nominasi dalam Critics Choice Award tahun 2008.

Bercerita tentang kisah nyata petualangan Christopher Johnson McCandless yang hidup di Alaska selama dua tahun, Sean dengan sangat baik menceritakan kisah perjalanan tersebut dalam film Into The Wild. Ide ceritanya diangkat berdasarkan novel best seller dengan judul sama yang ditulis oleh Jon Krakauer. Setelah lulus dari Universitas Emory pada tahun 1990, pemuda berusia 22 tahun itu memutuskan untuk pergi dari kehidupan yang selama ini ia anggap sebagai kepalsuan.

Ayah Chris adalah seorang ilmuwan jenius yang direkrut oleh NASA untuk menangani desain sistem radar satelit Amerika sebagai solusi untuk menyaingi satelit Sputnik buatan Rusia. Kemudian ayah dan ibu Chris mendirikan sebuah lembaga konsultasi yang akhirnya menuai sukses. Namun, kesuksesan ternyata justru membuat orangtua Chris ‘buta’ dan menuai perpecahan keluarga dan hidup dengan penuh kepalsuan yang membuat Chris muak dan memutuskan untuk pergi. Pergi untuk hidup di alam liar tanpa uang, alat komunikasi, dan segala kemewahan lain.

Chris kemudian melakukan perjalanan dari Atlanta ke Dakota Selatan, bekerja sebagai penggiling gandum, mengarungi sungai Colorado sampai Grand Canyon dengan perahu dayung illegal, pegi ke Meksiko, Golfo, ditangkap karena menjadi penumpang ilegal di kereta api, lalu ke Salvation Mountain, The Slabs, kemudian ke Alaska. Dalam perjalanannya Chris berjumpa dengan banyak orang dan mengalami banyak pengalaman yang sangat mengesankan. Ini adalah cerita tentang keluarga, cinta, kedewasaan.

Membuat film dari sebuah kisah nyata tidaklah mudah. Harus ada penyajian dan komposisi yang pas dalam meramu penggalan-penggalan cerita yang ada sehingga tidak menjadi sebuah cerita tidak membingungkan. Sean dengan sangat cerdas menyatukan itu semua. Seperti secangkir kopi susu hangat yang kita nikmati saat hujan rintik-rintik, paduan yang membangun Into the Wild terasa tepat dan pas. Alur yang disajikan secara tidak linear, tetapi menggunakan alur campuran mengajak kita untuk menelisik dan memahami sebab dan akibat dan simbol dari pesan-pesan yang ingin disampaikan. Cerita  yang dibagi menjadi tiga babak juga membuat penonton lebih tertarik dan mudah untuk memahami jalan cerita. Dengan konsep ini, dijamin tidak akan ada kebosanan di awal, tengah, maupun akhir film.

Emile Hirsch dengan sangat sukses memainkan karakter Chris. Ia dengan sangat dalam masuk menyelami pribadi Chris dan memunculkannya menjadi Chris yang sebenarnya, seorang muda yang masuk ke alam liar. Sepanjang cerita kita akan turut merasa bahagia melihat petualangan seru Chris menjalani kehidupannya di berbagai tempat. Tidak berlebihan dan tidak kurang sedikit pun. Semuanya terasa alami. Seperti pemandangan alam yang juga dapat kita nikmati sepanjang film. Sungguh indah. Sungguh alami.

Into the Wild adalah film yang akan membawa kita pada sebuah perjalanan menuju kedewasaan. Banyak sekali quote yang ‘berkata-kata’ dengan indah dan penuh makna. Bukan menggurui, tapi mengajak langsung untuk sama-sama belajar dari petualangan Chris yang penuh warna. Film ini, bahkan sampai endingnya ditutup oleh sebuah kalimat dari catatan Chris yang sangat menggugah: “HAPPINESS ONLY REAL WHEN SHARED ”

9 dari 10 bintang dari saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun