Mohon tunggu...
Abdul Muholik
Abdul Muholik Mohon Tunggu... Lainnya - Mr. Puguh Cenageh

Masih dalam Tahap Belajar. Saya suka membaca, menulis, belajar, membaca alan, mendengarkan musik dan lain lain untuk mengisi waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kunang-Kunang Kini Tinggal Kenangan

20 September 2024   08:46 Diperbarui: 20 September 2024   08:49 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar hanya ilustrasi. Sumber AI 

Kunang - Kunang Kini Tinggal Kenangan

Dikala malam tiba
Hati riang gembira
Walau bulan tak ada
Apalagi lampu padam semua

Suasana gelap gulita
Menggugah rona bahagia
Menyaksikan seberkas cahaya kecil menari-nari.
Bukan bintang yang jauh dilangit
Melainkan kunang - kunang
Sang penjaga kegelapan

Indahnya masa itu
Anak-anak berlarian
Mengejar dan menangkapnya.
Karena keindahanmu,
Ke elokan mu.

Karena kaulah. Satu-satunya binatang
Yang dapat Memancarkan cahaya
Dari tubuhmu.

Tapi sayang,
Itu semua tinggal kenangan.
Tak lagi dapat kusaksikan
Kau menari nari di kegelapan malam.

Mungkin kau pergi jauh,
Atau mungkin kau sudah punah?
Karena habitatmu
Kini sudah berubah
Jadi gedung
Dan bangunan megah.

Kunang-Kunang
Kini...
Tinggal kenangan.

Tangerang, 19 September 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun