Mohon tunggu...
Abdul Muholik
Abdul Muholik Mohon Tunggu... Lainnya - Mr. Puguh Cenageh

Masih dalam Tahap Belajar. Saya suka membaca, menulis, belajar, membaca alan, mendengarkan musik dan lain lain untuk mengisi waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pulang Malu, Ga Pulang Rindu

22 Agustus 2024   23:31 Diperbarui: 23 Agustus 2024   03:36 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar hanya ilustrasi. Sumber Anasta

Sebuah tulisan yang sering kulihat di bagian belakang kendaraan, memiliki makna tersendiri. Ada yang berisi sindiran, guyonan bahkan ungkapan isi hati, yang terkadang dilengkapi sebuah gambar lukisan yang mirip dengan seseorang.

Kendaraan yang biasanya dibuatkan tulisan seperti itu biasanya kendaraan bongkar muat barang, seperti mobil pickup, mobil truk, mobil angkot bahkan di Becak pun saya pernah menemukan tulisan-tulisan tertentu di belakang kendaraan tersebut. Tentu ini membuat orang atau pengendara yang berada di belakangnya tersenyum membacanya.

Tulisan yang sering saya temui adalah tulisan "Pulang Malu, ga Pulang Rindu".  Biasanya saya menemukan tulisan ini di belakang mobil losbak, kadang mobil truk. Bahkan saya juga pernah menemukan nya di belakang becak.

Waktu itu saya belum faham, belum mengerti apa maksud dan makna dari kalimat tersebut.  Toh tinggal pulang ke rumah ngapain malu. Kalo rindu sama yang dirumah, ya wajarlah namanya juga ditinggal beraktivitas. Waktu itu saya belum menikah, jadi pemahaman saya hanya sampai batas itu saja.

Seiring berjalannya waktu, semakin sering saya membaca tulisan itu di berbagai kendaraan, lambat laun saya mulai memahami makna yang terkandung dalam melihat itu. Terutama ketika saya sudah menikah dan sudah punya anak.

Ternyata Kalimat tersebut memiliki makna yang mendalam, terutama mungkin bagi para supir atau yang bekerja jauh dan jarang pulang ke rumah.  Di tambah gaji atau pendapatan yang pas-pasan. Jadi, jika mereka (Para supir atau para suami pencari nafkah) pulang dengan membawa uang sedikit -atau bahkan tidak membawa uang sama sekali- mereka merasa malu dengan keluarganya, terutama anak dan istrinya.  Namun jika mereka (para suami) tidak pulang -apalagi yang sudah berminggu-minggu atau berbulan-bulan tidak pulang karena jarak jauh dan sebagainya- mereka merasakan rindu yang sangat berat.  Jadi itulah makna yang terkandung dalam kalimat "Pulang Malu, ga Pulang Rindu".

Itu Menurut analisis saya. Lalu menurut Anda Bagaimana?...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun