Mohon tunggu...
Eka Tanjung
Eka Tanjung Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan Wisata Eropa

Sahabat Wisata Eropa | Pemilik Tour Serbalanda | Tetap Semangat Jangan Kasih Kendor |

Selanjutnya

Tutup

Bola

Belanda, Tempat Terbaik Belajar Sepakbola

1 Oktober 2015   04:07 Diperbarui: 1 Oktober 2015   04:16 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Banyak bakat Indonesia mencari pendidikan sepakbola ke Eropa. Belanda merupakan salah satu tujuan favorit karena memiliki sarana dan prasarana pendidikan sepakbola usia dini yang tertata. Eka Tanjung melihat minimal ada lima nilai plus Belanda dibanding negara-negara lain.

Sistem Jelas
Belanda menerapkan sistem sepakbola yang jelas. Dua pola dasar yang dikembangkan Johan Cruyff dan Wiel Coerver menjadi acuan dan warna tersendiri bagi permainan sepakbola khas Belanda. Kita sering mendengar istilah “Totaal Voetbal” yang bersumber dari Belanda. Hingga saat ini sistem itu mengilhami sukses timnas Spanyol dan FC Barcelona.

Fasilitas Lapangan
Di Belanda terdapat 3200 klub amatir dengan fasilitas lapangan dan pelatihan yang memadai. Lapangan rumput dan sintetis yang bagus dan terawat dengan baik. Setiap kawan dari Indonesia yang menyaksikan fasilitas sepakbola di klub-klub Belanda, selalu berdecak kagum. “Wuih bagus banget lapangannya. ada 6 lapangan sintetis dan rumput alam yang sangat terrawat.”

Bahasa Inggris
Hampir setiap pemain dan pelatih sepakbola di Belanda mengerti dan bisa berkomunikasi dalam Bahasa Inggris. Sehingga pemain asing yang belum memahami Bahasa Belanda, tetap bisa berpartisipasi dalam pelatihan maupun dalam kompetisi. Sementara itu di negara-negara lain pemain dan pelatih terkadang kesulitan berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Mengingat pentingnya komunikasi dalam sepakbola, maka hambatan bahasa bisa berpengaruh pada prestasi individu maupun team.

Keturunan Indonesia
Pemain dari Indonesia tidak perlu cemas merasa terasingkan di klub sepakbola di Belanda. Sebab jejak hubungan sejarah Belanda dan Indonesia selama tiga ratusan tahun, masih tampak juga di masyarakat dan juga di sepakbola. Hampir di setiap klub amatir maupun profesional Belanda terdapat pemain, pelatih, staf, pengurus atau scout keturunan Indonesia. Eka Tanjung sudah menyaksikan dan membuktikannya sendiri. Jumlah keturunan Indonesia mencapai 10% dari penduduk Negeri Kincir Angin ini. Angka terbaru menyebutkan 1,6 juta dari 17 juta penduduk Belanda memiliki latar belakang di Nusantara. Daftar lengkap pemain #keturunan Indonesia.

Warga Indonesia
Jumlah Warga Negara Indonesia (WNI) di Belanda sekitar 14 ribu jiwa. (angka peserta pemilu 2014) Mereka kerap melakukan acara Silaturahim atau pertemuan, atau arisan. Sehingga rasa kangen bisa cepat terobati. Eka Tanjung sempat melamun, seandainya saja paroh 2015 kemarin Evan Dimas, bintang muda Indonesia dikirim ke Belanda untuk trial, barangkali ceritanya akan lain. Evan akan merasa lebih betah karena banyak teman yang bisa bicara bahasa Indonesia dan juga banyak makanan khas Purwodadi atau Indonesia lainnya.Belum lagi hiburan dangdut dan poco-poco yang digelar hampir setiap pekan di Pasar Malam seantero Belanda.

Jika ada kesempatan kedua kali bagi Evan Dimas atau bakat lain sepakbola, maka penulis menganjukan untuk menjajal di Belanda. Dengan senang hati TanjungPro akan memberikan bimbingan maksimal bagi bakat yang ingin meningkatkan peluang menjadi pemain profesional.

Suk Lilipaly Houtkoop

Makanan Indonesia
Eka Tanjung, sebagai penyuka makanan tradisional Indonesia merasa betah tinggal di Belanda. Walau sudah 30 tahun berdomisili di Belanda namun lidah masih tetap Gunung Kemukus. Hampir semua bahan makanan Indonesia bisa didapat di setiap kota Belanda. Tahu, Tempe, Ikan Asin, Jengkol, Daun Singkong, Sambal Goreng, Pecel, Mie Ayam, Mie Kocok, Rendang, Sate Padang tersedia dimana-mana. Bahan makanan Indonesia melimpah di sini. Kalau suka, bisa masak sendiri. Atau membeli makanan jadi di salah satu dari restoran di sudut jalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun