Kebanyakan dari semua orang pasti ingin kehidupanya layak seperti pada umunya,yang saya maksudkan disini adalah dinilei dari berbagei segi.dan terkadang kita juga punya harapan akan tetapi semua itu masih menjadi impian,sedangkan kita terus berusaha untuk memujudkan apa yang menjadi harapan.
Disini saya juga mengeluh kesah tentang kehidupan di negri ini yang masih dibawah maksimal dari perbandingan dari negara se asia tenggara.hal ini begitu terasa karena saya pernah juga merasakan kehidupan di negri tetangga yang makmur dan sentosa.
Sebagei rakyat biasa kita tak bisa bisa berbuat banyak yang juga pada akhirnya kita juga harus mengikuti arus kehidupan yang dapat kita melihat yaitu kepincangan dari sumber daya manusia.yang kaya semakin kaya,sedangkan yang miskin masih juga tetap merasa susah untuk bisa menjadi orang yang berkecukupan.hal ini juga dipicu karena ekonomi kita yang tidak stabil.
Untuk kalangan menegah kebawah untuk bisa cari makan sendiri kita harus berjuang untuk terus bekerja agar bisa menafkahi keluarga.sedangkan dalam kebutuhan hidaup ini kita juga harus bisa memenuhi kebutuhan yang lainya.contoh kecilnya adalah,apabila kita sudah dewasa pada akhinya kita akan punya eebuah keluarga dan kita harus juga mempersiapkan yang namanya.rumah.selain sebagei tempat berlindung dari segala cuaca.fungsi utama adalah dari situ kita membina sebuah keluarga .
Kita tahu nilei sebuah property semakin tinggi sudah sepatutnya bagi kalangan kebawah harus mempersiapkan sejak dini agar kita bisa memilikinya.dan kita harus juga bertanya kepada orang yang lebih dari kita,bageimana mereka bisa mempunyei rumah dalam kondisi perekonomian yang rendah.menurut kabar mereka banyak belajar dari sang pakar yaitu Cipto Junaedy katanya setelah mengikuti seminarnya kita bisa langsung mempraktekanya dalam kehidupan nyata.
Nah sampei disini saja keluh kesah saya yang saya curhatkan pada kompas.apabila ada yang tidak berkenan mohon di maafkan .salam kompaser....
http://goo.gl/dKwXXg
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H