Menjadi peserta Diklat Online P4TK Matematika itu...”menegangkan”. Betapa tidak, setiap saat harus siap dengan info terkini, online selalu, kejar-kejaran dengan agenda harian, kebut-kebutan dengan deadline mengumpulan tugas, harus siap ketika lep...listrik mati, gak pake mengutuk PLN, harus sabar nunggu loading yang seringnya bikin putus asa, bayangpun mo buka materi bentuk pdf saja bisa 10-15 menit nunggunya pa lagi download video atau software, bisa semaleman dan belum tentu kelar. Satu lagi rahasia kecil saya, selama mengikuti diklat onlinesaya memakai lepi pinjeman. Pas banget, mulai diklat online pas netbook dikrim ke agen resminya buat ngeklaim garansi. Dan ternyata butuh waktu sebulan lebih untuk balik. Tepok jidat...
Tapi tipe-tipe saya memang butuh underpressure seperti itu. Karena kalo woles woles bae, saya biasanya lalai. La yang berdealine padat tugas saja saya ngumpul tugasnya pas injury time. Hehe gaya gue banget. Saya suka diklat ini lebih produktif dan mandiri, bisa diikuti dengan santai dan kapanpun saja, subuh buka lepi, terbangun jam 1 malem tetep buka lepi. Serunya jam berapun kita online, maka ada saja teman peserta diklat yang online juga.
Kebayang jika sehari saja tak buka situs ETraining maka aseli ketinggalan informasi. Setiap hari ada tugas, okey boleh-boleh saja. Selain saingan ma tugas harian yang seperti biasa, tapi banyaknya materi-materi diklat merupakan materi baru bagi saya. Jadi pertama, berjuang untuk dapat materi, pantengin tu loading...,kedua baca materi, nah kalo menatap lepi terus kan mata capek, jadi langkah selanjutnya ngeprint materi, ya biar bisa curi-curi waktu baca materi, biasanya waktu siswa latihan soal di kelas, atau sambil ikutan ngobrol dikantor. Langkah ketiga, memahami materi lalu dipraktekkan untuk memenuhi kewajiban tugas. Nah ini yang butuh waktu lumayan lebih panjang, coba-coban ikuti instruksi jika tentang Geogebra, kalo alat peraga maka sibuk mempersiapkan alat dan bahan untuk buat alatnya, jika itu matematika rekreasi maka mikir apa idenya, KTI wah lebih complicated lagi. Maka alih-alih Diklat Online 2-16 September 2013 atau 15 hari dengan total 60 jam pelajaran, yang artinya 4 jam/hari, ternyata itu tidak berlaku di alam nyata peserta diklat dan fasilitator. Pokoknya ada waktu online, sekuat jaringan (pulsa gak masalah, pasca bayar ^^), sekuat aliran listrik (hampir tiap hari mati listrik berdurasi lama), sekuat manggul lepi (2,5 kg), n sekuat mata gak merem (saya termasuk TuTi, Tukang Tidur^^). Maka yakin deh bukan saya saja, semua peserta n fasilitator menghabiskan waktu lebih dari 4jam/hari untuk diklat online ini.
O ya, saya baru mendapat mutasi, dari SMK 1 Koba ke SMA 1 Koba, nah karena asik dengan diklat ini. Maka saya baru sadar jika di tempat baru (SMA 1 Koba) saya sibuk saja dengan lepi dan tugas-tugas diklat. Kadang baru nyadar, eh saya kan baru tegur sapa dulu napa? ^^ Maaf ya bapak dan ibu SMA 1 Koba.
Tapi itulah asiknya diklat online, meski luar biasa ujian militansinya, saya merasa diklat ini sangat kekinian dan aplikatif. Diklat ini adalah sebuah terobosan yang mendobrak kendala dana, jarak, waktu, dan yang paling penting menyentuh semua guru matematika di Indonesia tanpa tebang pilih. Salut untuk P4TK Matematika, terutama para fasilitator. Tanggap setiap saat, melayani semua pertanyaan dengan jelas, mencarikan solusi setiap permasalahan peserta, dan sangat terbuka. Semoga semua ini terhitung amalan yang berkah yang dapat turut mencerahkan pendidikan di Indonesia.
Terakhir dari saya; “ Gak kapok deh ikut diklat online lagi”
*Besok saya mulai diklat online pola 45 hari ^^
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H