Pendahuluan
Pada tahun 2019, Indonesia akan menyelenggarakan Pemilihan Presiden. Partai-partai politik mulai bermunculan. Masing-masing orang pilihan dari Partai Politik maju untuk mencalonkan dirinya sebagai Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden. Mendekati waktu-waktu tersebut, poster-poster yang berbau politik mulai menjamur dimana-mana.
Billboard iklan Cak Imin sebagai Calon Wakil Presiden 2019 yang bertempat di Kota Palopo, Sulawesi Selatan akan dianalisis menggunakan pendekatan semiotika. Semiotika bertujuan untuk mengetahui makna-makna yang terkandung dalam sebuah tanda atau menafsirkan makna tersebut sehingga diketahui bagaimana komunikator mengkonstruksi pesan. Jadi, dengan menganalisis billboard iklan Cak Imin ini, pembaca akan lebih tahu tentang makna yang tersirat dalam iklan tersebut.
Layout
Tata susunan dalam layout banner Cak Imin menggunakan prisip-prinsip seni dan desain yaitu ruang kosong (white space), kejelasan (clarity), kesederhanaan (simplicity), dan emphasis (point of interest).Â
Ruang kosong (white space) terlihat pada background putih banner Cak Imin ,yang menimbulkan sebuah ruang bernafas pada objek agar terlihat jelas dan dominan. Kejelasan (clarity) terlihat dengan objek Cak Imin yang cukup dominan pada banner, memperlihatkan kejelasan sehingga tampak lebih sederhana dan mudah dimengerti.Â
Kesederhanaan (simplicity) terlihat dari tidak tumpah ruahnya objek yang terdapat pada banner dan jumlahnya juga tidak berlebihan, sehingga audience bisa memahami secara cepat apa pesan dari banner tersebut. Terakhir adalah emphasis (point of interest). Objek yang menonjol pada banner tersebut adalah ikon dari "Cak Imin" yang memiliki bentuk lingkaran dengan warna orange. Tulisan "Cak Imin" dalam lingkaran hendak menyimbolkan rupa Cak Imin di sampingnya.
Pesan Verbal
Pada pesan verbal pertama, Cak Imin menggunakan hashtag "#CAWAPRES2019". Namun, walaupun nama panjang Cak Imin terlihat lebih menonjol, pesan utama dalam iklan ini adalah bahwa Cak Imin hendak mengajukan dirinya sebagai cawapres. Secara visual, nama panjang Cak Imin lebih menonjol, tetapi maknanya cenderung lebih kuat pada hashtag di bawahnhya. Maka, tulisan hashtag di bawahnya walaupun menggunakan tulisan lebih tipis dapat disebut sebagai headline.
Penggunaan simbol pagar yang berfungsi sebagai hashtag pada subheadline ini bermaksud agar orang-orang yang mengikuti kata kunci #CAWAPRES2019 pada sosial media seperti Instagram, Twitter, dll, dapat mengetahui perkembangan kampanye Cak Imin dalam usahanya menjadi calon wakil presiden 2019. Selain itu, hashtag disini bertujuan juga untuk memperlihatkan bahwa Cak Imin masih muda dan trendi, yang aktif di sosial media dan tidak kolot.
Penggunaan warna yang berbeda antara simbol pagar, cawapres, dan 2019 bermaksud sebagai "spasi". Hashtag ini tidak memiliki spasi karena penggunaannya dalam sosial media memang tidak mengenal spasi. Oleh sebab itu warna tiap bagian tulisannya ini dibedakan agar pembaca tidak bingung dengan kata-kata yang terdapat pada subheadline ini.Â