Mohon tunggu...
Vinsensius Bahagia Mawar
Vinsensius Bahagia Mawar Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP Negeri 7 Cibal

olah raga, membaca, menulis, musik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menyusun Cerita Praktik Baik Menggunakan Metode STAR (Situasi,Tantangan, Aksi, Refleksi, Hasil dan Dampak) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita

19 Februari 2024   08:47 Diperbarui: 19 Februari 2024   08:55 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh

Vinsensius Bahagia Mawar

Lingkup Pendidikan   : SMP

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan Kemampuan Menulis Teks Berita yang sesuai dengan Struktur dan Aspek Bahasa yang tepat dengan Model

Pembelajaran Project Based Learning dengan Media Digital

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?, dan apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini?

Pembelajaran menulis Teks Berita bertujuan untuk melatih siswa dalam memaparkan informasi yang terkait dengan unsur 5W+1H dalam bentuk Teks Berita. Pembelajaran menulis Teks Berita di SMP Negeri 7 Cibal biasanya menggunakan bahan ajar yang monoton dan tidak variatif. Guru menggunakan bahan ajar teks berita yang ada di dalam buku teks karena lebih praktis dan tanpa persiapan. Hal itu kurang sesuai dengan kondisi peserta didik dimasa kini, membuat mereka kurang mempunyai referensi informasi yang nyata. Misalnya, ketika menulis teks berita peserta didik diberikan tema tentang pendidikan, peserta didik dapat menggunakan media media cetak, youtube, dan berita online. Dengan demikian, bahan ajar yang digunakan guru lebih kontekstual yang membuat peserta didik memiliki pengalaman nyata dalam menggali informasi untuk dijadikan bahan informasi dalam menulis teks berita.

Penggunaan model Project Based Learning (PJBL) membuat peserta didik lebih aktif dan hasil pembelajaran berupa projek atau produk nyata bukan sekadar konsep atau teori. PjBL juga sangat direkomendasikan untuk implementasi kurikulum 2013, karena dengan PjBL peserta didik dapat mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau tantangan yang diajukan selain itu peserta didik secara kolaboratif bertanggung jawab untuk mengakses dan mengelola informasi untuk memecahkan masalah. Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah melaksanakan praktik pembelajaran secara optimal di kelas dengan mengolaborasikan penggunaan model pembelajaran PjBL dan pemilihan media pembelajaran berbasis digital sehingga tujuan pembelajaran dan hasil capaian peserta didik dapat sesuai dengan yang diharapkan.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat?

Beberapa tantangan yang dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut sebagai berikut:

Siswa  belum terbiasa mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis projek (Project Based Learning) sehingga mereka masih membutuhkan penyesuaian.

Terdapat siswa yang pasif saat berdiskusi kelompok untuk menggali informasi pada media sosial atau media online

Peserta didik tidak terbiasa melakukan tugas dengan pemberian batas waktu, sehingga peserta didik merasa terburu-buru saat mengerjakan LKPD I.

 

Dimulai dari eksplorasi masalah, dilanjut dengan penyusunan perangkat, kemudian aksi dan terakhir evaluasi pihak yang terlibat di antaranya:

Guru sebagai penyusun skenario pembelajaran dan pelaksana kegiatan pembelajaran di kelas.

Peserta didik sebagai sentral utama yang melakukan kegiatan belajar.

Kepala sekolah sebagai penyupervisi dan pemberi masukan terhadap rencana dan pelaksanaan aksi.

Rekan sejawat yang selalu memberikan masukan dan arahan yang harus dilakukan.

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini?

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah sebagai berikut:

Langkah Teknis :

Mempersiapkan fasilitas yang dibutuhkan dalam menyelenggarakan pembelajaran yang optimal mulai dari laptop, kuota internet, proyektor,video berita,teks berita online yang mendukung kegiatan pembelajaran.

Melakukan koordinasi dengan beberapa rekan sejawat guna membantu dalam pendokumentasian kegiatan pembelajaran.

Langkah dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran :

Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran PjBL yang sesuai dengan eksplorasi alternatif solusi.

Menyusun bahan ajar berbasis digital dan yang sesuai dengan materi pembelajaran dan kondisi peserta didik di kelas guna mencapai tujuan pembelajaran menulis Teks Berita yang sesuai dengan struktur dan aspek bahasa yang tepat.

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut?

Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan menghasilkan hal yang efektif. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan:

Terjadinya peningkatan hasil belajar karena memanfaatkan media pembelajaran berbasis audiovisual peserta didik aktif menyimak dengan baik bahkan pembelajarannya secara nyata yaitu menggali informasi pada media video berita,youtube ,berita online, contoh berita yang terjadi di lingkungan sekita siswa

Pemilihan model pembelajaran project based learning (PJBL) yang berpusat kepada peserta didik dan berbasis proyek/ produk terbukti dapat meningkatkan keaktifan dan antusiasme siswa dalam belajar.

Respons siswa terkait dengan strategi yang dilakukan    yaitu:

Suasana belajar mengajar di kelas menjadi lebih menyenangkan karena banyak peserta didik terlibat aktif di dalam kegiatan pembelajaran.

Melalui video youtube dan berita dari media online akses materi pembelajaran menjadi lebih cepat.

Peserta didik merasa senang dengan cara belajar diskusi  kelompok karena mereka dapat bekerja sama dengan teman lainnya dalam memecahkan suatu permasalahan.

Faktor ketidakerhasilan dari strategi yang dilakukan adalah masih ditemukannya peserta didik yang belum aktif dalam kegiatan   pembelajaran baik dalam diskusi dan kerja kelompok maupun keseluruhan kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran harus lebih memfasilitasi seluruh peserta didik untuk belajar secara adil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun