Self-care semakin sering dibahas sebagai cara untuk menjaga kesehatan mental dan fisik. Tapi, pernahkah kamu merasa bahwa self-care justru terasa seperti beban? Dari rutinitas skincare berlapis-lapis hingga meditasi dan olahraga harian, ada standar tertentu yang harus diikuti agar dianggap benar-benar peduli pada diri sendiri. Akibatnya, bukan rasa nyaman yang didapat, melainkan tekanan baru.
Jika kamu perfeksionis, dorongan untuk melakukan segalanya dengan sempurna bisa membuat self-care terasa lebih seperti kewajiban daripada kebutuhan. Tapi, apakah merawat diri harus selalu ribet dan penuh aturan seperti itu?
Mari kita bahas tanda-tanda bahwa self-care telah berubah menjadi beban serta bagaimana self-care bisa diterapkan dengan lebih santai, tanpa beban dan ekspektasi berlebihan.
Apakah Self-Care Justru Membuatmu Stres? Kenali Tandanya!
1. Terlalu Perfeksionis dalam Self-Care
Pernah merasa bersalah hanya karena melewatkan satu hari journaling atau tidak sempat olahraga? Jika iya, bisa jadi self-care yang seharusnya menyenangkan justru berubah menjadi tekanan. Padahal, merawat diri bukan tentang memenuhi daftar panjang rutinitas, melainkan tentang memberikan apa yang benar-benar dibutuhkan oleh tubuh dan pikiran.
2. Melakukan Self-Care Karena Tekanan Sosial
Apakah kamu benar-benar menikmati self-care yang dilakukan, atau hanya sekadar mengikuti tren di media sosial? Jika alasan utamanya adalah karena "semua orang melakukannya," mungkin ini saat yang tepat untuk mengevaluasi kembali apakah self-care yang dijalani benar-benar sesuai dengan kebutuhanmu.
3. Tidak Merasakan Manfaat yang Diharapkan
Self-care seharusnya membawa ketenangan dan kenyamanan. Tapi jika setelah menjalankan berbagai rutinitas kamu justru merasa lebih lelah, cemas, atau bahkan terbebani, mungkin ada yang perlu disesuaikan. Bisa jadi, aktivitas yang kamu jalani bukan yang paling tepat untukmu.