Memandangmu selintas
ribuan bidadari menemani jarak pandangku
lalu berusaha menggoda
menawarkan hati yang penuhi cinta.
salahkah bila
kemudian aku menganggap pertemuan yang ke sekian sebagai perjodohan
merasa diri seperti burung liar yang pulang ke sarang
Kuharap engkau mengenali batinku
di dalam diri yang rapuh
karena bersamamu aku melihat hidup,
nyanyian paling indah yang bisa kutempuh
maukah kau berbagi sapaan denganku?
sekedar mengingatkan
paruh waktu adalah perjalanan pulang
[manado, Juni 2010]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!