Mohon tunggu...
Senny Pellokila
Senny Pellokila Mohon Tunggu... Guru - Kebun binatang safari

Perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kesuksesan Hidup yang Sebenarnya

14 Oktober 2024   11:50 Diperbarui: 14 Oktober 2024   11:56 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesuksesan hidup yang sebenarnya sering kali menjadi perdebatan dan pencarian dalam kehidupan manusia. Setiap orang memiliki definisi yang berbeda-beda tentang kesuksesan, tergantung pada nilai, tujuan, dan pengalaman hidup mereka. Tetapi ada beberapa hal yang perlu di ketahui tetntang kesuksesan hidup yang sebenarnya.

Kesuksesan hidup tidak hanya diukur dari pencapaian materi, popularitas, atau jabatan tinggi, tetapi lebih kepada kebahagiaan dan kepuasan batin. Ada orang yang berlimpah materi tetapi hidupnya tidak pernah puas, tanpa sadar kekayaan menekan dirinya sehingga menjadi orang yang tidak pernah tenang dan puas, selalu pingin bekerja menghasilkan uang tidak mau berisitirahat dan akhirnya dia menjadi hamba kekayaan, tidak ada waktu untuk yang lain.

Begitu pula dengan popularitas, kalau orang lebih populer maka jiwanya gelisah, kalau sudah tidak popoluer dengan kehidupannya maka bisa jadi akan membuat hal-hal yang kontroversi agar menjadi populer, tidak ada kepuasan batin di dalamnya, maka jelas itu bukan kesuksesan yang sebenarnya.

Maka kesusksesan itu akan dialami jika ada kedamian batin dan hidup yang berkecukupan atau mencukupkan diri dengan apa yang ada. Dan hidup seperti itu harus di tata dengan baik.

Misalnya anak kita tidak bisa disekolah yang mahal maka carilah sekolah yang lebih murah tetapi berkualitas walaupun tidak sebaik sekolah mahal tetapi kita akan memberikan waktu yang lebih  untuk membantu dia, memberikan semangat kepadanya agar dia bisa berhasil dan mendapatkan banyak hal seperti orang  bersekolah di sekolah mahal yang berkualitas.

Kalau kita tidak bisa membeli susu yang cukup untuk kebutuhan anak kita dalam sebulan tidak apa-apa, mungkin hanya bisa untuk dua minggu tetapi selebihnya kita berusaha dengan makanan yang murah tetapi bergizi untuk menolong kebutuhan fisik dan mentalnya dan juga beriman bahwa Tuhan pasti akan menolongnya.

Jadi hidup yang sukses bisa juga dimiliki oleh orang-orang yang berkekuarangan karena mereka merasa adanya kepuasan dan kedamian batin dalam mengerjakan segala sesuatu. Apalagi kalau mereka orang yang dekat dengan TuhanNya, maka tidak ada kecemasan, karena segala sesuatu yang dialami ada dalam kuasa  TuhanNya, maka itu berarti rancangan damai sejahtera bagi dirinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun