Mohon tunggu...
Senny Pellokila
Senny Pellokila Mohon Tunggu... Guru - Kebun binatang safari

Perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Cerita dari TPS 31

19 Februari 2024   16:47 Diperbarui: 19 Februari 2024   18:13 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KPPS 31 Liliba/dokpri

Kami TPS 31, kelurahan Liliba, Kota Kupang. Menjelang pemilu H-4 sampai H-2  menjalankan undangan C pemberitahuan kepada orang-orang yang terdaftar dalam wilayah kami. Wilayah kami meliputi  tiga RT  dengan 200 an DPT yang ada.

Pada waktu mengantar undangan pemberitahuan banyak orang yang tidak kami tahu, kami harus bertanya kepada ketua RT, dan orang-orang yang  tinggal paling awal di tempat tersebut untuk mengetahui nama-nama yang ada. Tetapi tetap juga ada nama-nama yang tidak diketahui

Dilapangan kami menemukan orang-orang yang sudah pindah ke kabupaten lain 3-4 tahun lalu, atau ada yang sudah tamat sekolah dan pergi ke tempat lain tetapi nama mereka masih terdaftar dalam DPT yang ada. Kami juga heran padahal tahun lalu sudah ada pendaftaran untuk pemilu 2024 tetapi mengapa nama mereka masih terdaftar.

Akhirnya sekitar 60 an formulir C pemberitahuan yang tidak terbagi karena tempat tinggal mereka tidak kami tahu selain beberapa yang sudah pindah sehingga C pemberitahuannya tidak kami beri.

Pada hari PEMILU tanggal 14 februari di kota Kupang, diwarnai dengan hujan mulai dari subuh. Bersyukur TPS  kami menggunakan aula gedung kampus tetapi sayangnya atapnya banyak yang bocor sehingga kami harus menyediakan 6 buah ember untuk menampung tetesan air dari atap aula yang bocor.

Sumpah anggota KPPS, pengawas dan beberapa saksi di mulai jam 07.00 dan sekitar 07.30 kami mulai menerima pendaftaran pemilih yang datang,  awal mulanya belum banyak  yang datang karena hujan   sampai jam 11.30. Lalu kami mendapat  informasi dari kelurahan banyak TPS yang kebanjiran bahkan ada yang atapnya rubuh, kasihan sekali.

Mendekati jam 12 setelah hujan mulai reda banyak yang mulai datang, padahal pada jam 12 itu juga seharusnya waktu untuk pendaftaran pemilih khusus sudah harus dibuka, tetapi karena daftar pemilih tetap banyak yang baru datang akhirnya daftar pemilih khusus ditunggu sampai detik-detik terakhir karena harus diprioritaskan daftar pemilih tetap tetapi bersyukur akhirnya semua pemilih baik DPT maupun DPK bisa menggunakan hak pilihnya.

Sayang sekali setelah ditutup jam 1 siang sesuai perarturan perundang-undangan ternyata masih ada dua orang yang datang tetapi kami menolak karena sudah melebih batasan waktu yang ada.

Setelah istirahat maka perhitungan suara dan pengisian dokumen dimulai sampai tengah malam, dan  yang membuat kesal pada waktu selesai perhitungan suara DPRP Provinsi dan akan dilanjutkan perhitungan suara berikutnya pengawas mengatakan ada selisih 4 suara untuk perhitungan DPRD Provinsi, maka kami hitung ulang lagi beberapa kali ternyata pengawasnya yang mengantuk sehingga salah hitung, dan itu membuat kesal karena pekerjaan harus tertunda.

Akhirnya seluruh pelaksanaan pemilu rampung jam 5 subuh dan kami mengantar seluruh kotak pemilu ke kelurahan, berarti kami bekerja sekitar 22 jam termasuk makan siang dan malam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun