Mohon tunggu...
Senny Pellokila
Senny Pellokila Mohon Tunggu... Guru - Kebun binatang safari

Perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cinta Gadis Sulam Tidak Bisa Dipadamkan Raja Salomo

4 Oktober 2023   14:58 Diperbarui: 4 Oktober 2023   15:04 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Latar belakang dari kisah ini (Kidung agung 8:5-7) menceritakan bahwa ada seorang gadis desa, gadis sulam yang berpacaran dgn seorang gembala. Tetapi gadis ini dibawa oleh raja salomo (dipaksa) ke istananya untuk menjadi istrinya.

Tetapi didalam istana, gadis  itu tidak pernah bahagia, ia tidak pernah menikmati cinta yang sejati. Walaupun  ia hidup penuh dengan kemewahan tetapi cinta yang sejati tidak pernah ditemukannya. Mengapa ? Karena cinta yang sejati adalah cinta yang tulus yang diberikan  kepada orang yang tepat. Kalau cinta itu di paksa maka cinta itu tidak akan tulus dan kalau cinta itu tidak tulus maka dia tidak lagi  disebut sebagai cinta yang sejati

Gadi sulam ini walaupun hidup dalam kemewahan istana, tetapi faktanya kemewahan tidak bisa membuat ia menjadi bahagia bahkan didalam kemewahan dia menderita karena ia tidak bisa menyalurkan cintanya yang sejati.

Hal itu menunjukkan tidak selamanya orang yang berlimpah kekayaan hidupnya akan bahagia, hidupnya penuh cinta. Gadis sulam ini contoh yang sangat ironis. Walaupun hidup ditengah-tengah kelimpahan harta tetapi ia tetap merasa menderita. Maka akhirnya ia bertekad pulang menemui kekasihnya.

Makanya ay 5 dikatakan "Siapakah dia yang muncul dari padang gurun, yang bersandar pada kekasihnya". Dia pulang kembali ke kampungnya maka dikatakan disanalah ibumu telah mengandung engkau, disanalah ia mengandung dan melahirkan engkau.

           

Kalau kita melihat isi permintaan dari pada gadis sulam ini pada kekasihnya, maka menunjukkan keinginan yang dalam untuk dicintai, luar biasa mendalamnya. Ia mengatakan "Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu".

Apa itu Meterai, Metarai : merupakan tanda "keaslian/kewibawaan" dari pada sang pemberi. Misalnya : pada waktu Firaun memberikan cicin meterai pada Yusuf maka pada saat itu Yusuf dianggap sebagai mewakili Firaun, Yusuf yang dulu hanya sorang narapidana sekarang punya wibawa, punya nilai.

Suatu kertas yang ditanda tagani diatas meterai maka kertas itu menjadi kertas yang sangat berharga, punya nilai. Maka gadis ini ingin mengatakan bahwa saya ini bernilai, saya ini punya wibawa, saya bukanlah seorang perempuan sembarangan bukanlah seorang perempuan yang yang tidak tahu harga diri.

Karena dirinya berharga, karena dia berwibawa maka ia mengatakan taruhlah aku pada hatimu. Hati simbol dari cinta, supaya aku dicintaimu, taruhlah aku pada lenganmu, lengan simbol dari pada kekuatan supaya aku dilindungimu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun