Mohon tunggu...
Senny Pellokila
Senny Pellokila Mohon Tunggu... Guru - Kebun binatang safari

Perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kenikmatan Dunia Palsu Tidak Ada Bandingnya dengan Kerajaan Sorga

1 Oktober 2023   22:21 Diperbarui: 2 Oktober 2023   09:51 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maka seharusnya hidup di dunia ini terarah ke sorga, karena kesenangan duniapun adalah kesenangan yang palsu.

Ada para penyanyi dunia yang sangat terkenal sudah mendapatkan apa yang diinginkan dalam  profesinya sebagai artis, tetapi tidak mendapat kepuasan apa-apa. Ada yang namanya Whitney Huouston, lagu to love somebody, penyanyi dengan nada tinggi, kalah sedikit dibanding Mariah carey, dapat grammy tetapi sayang mati dengan bunuh diri meminum obat sampai over dosis.

Ada juga seorang raja pop dunia, Michael Jackson, Balck or White, Heal the world, dinyanyikan oleh seluruh dunia, dia lebih terkenal dari presiden-presiden didunia ini. Konser kemana-mana selalu penuh, bahkan mungkin pada jamannya orang memanggil anak kecil dan bertanya siapa nama presidenmu, bisa jadi dia lupa tetapi kalau Michael Jackson dia ingat sekali tetapi mati dengan cara yang sama seperti Whitney Houston bunuh diri, over dosis.

Bayangkan apa yang kurang dari mereka, kehormatan, penghargaan, kaya tetapi rumah tangga hancur dan akhirnya dirinya juga hancur. Jadi kesenangan dunia adalah kesenangan yang palsu.

Tapi coba lihat orang yang hidupnya didunia terarah kepada kerajaan sorga, walaupun tidak mendapat banyak hal tetapi hidupnya bahagia. Rasul Paulus pernah mengatakan tentang hidupnya dalam 2 kor 4:16 "sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

Coba adakah orang seperti ini, secara fisik merasa semakin merosot tetapi secara jiwa merasa tetap segar. Orang kalau mengalami penderitaan, mengalami kondisi fisik terus melemah bagaimana bisa bersukacita, yang ada adalah pengeluhan, merasa dirinya tidak berarti lagi, tetapi Paulus mengatakan jiwanya terus dibaharui berarti terus merasa kesegaran.

Selanjutnya dalam ay 17 Rasul Paulus katakan : Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

Seluruh penderitaan yang Paulus alami dia mengatakan sebagai penderitaan ringan, padahal yang Paulus alami itu luar bisa beratnya, dia pernah menceritkan  : Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan,  tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut.

Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu.

Coba kalau kita disesah lima kali, dan setiap kali penyesahan itu menerima 39 kali pukulan yang sadis, maka bisakah kita mengatakan itu penderitaan ringan.  Saudara akan mengatakan wei saya pernah mengalami hal-hal yang berat di dunia, tetapi Paulus mengatakan itu adalah pendritaan ringan.

Artinya penderitaan itu bisa dia tanggung dengan mudah karena di dalam Tuhan. Coba bandingkan dengan Whitney Houston, Michael Jackson, mengalami kesulitan yang tidak separah Paulus saja langsung merasa diri hancur dan bunuh diri tetapi anak Tuhan seperti Paulus bisa menanggungnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun