anak Tuhan. Hidup mereka tidak jauh berbeda dengan orang-orang dunia lainnya.
Banyak orang yang indentitasnya Kristen tetapi sebenarnya mereka bukan Kristen yang sejati.  Mereka sering ke gereja, sering terlibat dalam pelayanan tetapi dalam kehidupan sehari-hari baik di kantor ataupun di rumah tidak menunjukan diri sebagai anak-Oleh karena itu, apa yang harus kita lakukan ? Maka hiduplah menurut indetitas diri kita dan  milikilah sikap sebagai anak-anak Tuhan dalam kondisi apapun juga, dan itu akan terlihat dalam seluruh sikap kita.
Dalam Yeremia 28:1-17 Â Hananya menyatakan suatu dusta : ia mengatakan di depan banyak orang : saudara-saudara yang telah di buang ke Babel dalam waktu dua tahun akan di kembalikan, dan seluruh perkakas bait Allah yang telah di angkut juga akan di kembalikan, karena kekuasaan Babel telah Tuhan hancurkan. Tentu orang sangat senang, sukacita, hore... saudara-saudara kami akan kembali. tapi Jelas berita ini adalah suatu dusta.
Karena sebelumnya dalam pasal 27 : 8, 11 Yeremia mengatakan  kepada Zedekia, raja Yehuda  dan raja-raja yang lain bahwa mereka harus takluk kepada Babel, kalau kalian tidak takluk kepada Babel maka  Aku akan menghukum dengan pedang, kelaparan dan penyakit sampar, sedangkan yang takluk atau tidak memberontak, akan Tuhan biarkan hidup dengan baik.
Walaupun ini dusta, tapi apa yang dikatakan Hananya ini dalam pandangan manusia sangat mengenakan, karena siapa yang tidak ingin merdeka, hidup bebas, lepas dari pada kekuasaan penjajah ini adalah berita sukacita.
Apa yang di katakan oleh Nabi Hananya ini sangat mengenakan raja dan penduduk sedangkan apa yang di katakan Yeremia tidak mengenakan raja dan penduduk yang ada. Maka tentu orang-orang seperti Hananya ini akan mendapatkan tempat di hati raja, kalau raja ingin bertanya tentang kehendak Tuhan maka ia akan memanggil Hananya bukan memanggil Yeremia.
Jadi Hananya ini adalah orang yang hebat, licik, dengan  dusta ia menyingkirkan Yeremia, hanya untuk mencari muka dengan raja dan rakyat  ia rela mengabaikan Tuhan, mengabaikan kebenaran, walaupun ia seorang nabi
Jadi kalau tujuan hidup kita, hanya untuk kedudukan, tempat terhormat, popularitas maka kita  akan rela berdusta bahkan menfitnah dan lain sebagainya. Kita akan mengabaikan Tuhan dan kebenaran. Itu pasti.
Jaman sekarang banyak orang seperti Hananya, mau mencari muka demi sesuatu, demi kedudukan, uang,  dan lain sebagainya. Ini bukan hanya terjadi dalam dunia sekuler, di  area rohanipun juga bisa terjadi seperti  ini.
Banyak persekutuan-persekutuan doa agar terus di pakai/ diminta maka mereka sering menyatakan penglihatan-penglihtan yang tidak benar. (Ada penglihatan benar tetapi lebih banyak yang tidak benar). Bahkan terkadang penglihatan mereka bisa menghancurkan hubungan keluarga.
Pada waktu bapa saya sakit hampir meninggal, ada yang datang berdoa, dan diakhir doanya dia katakan ada seorang anak yang menyakiti hati bapa, dan belum minta maaf, makanya bapa sakit. Ini tuduhan yang berbahaya karena bisa menghancurkan hubungan keluarga.