Mohon tunggu...
Senny Pellokila
Senny Pellokila Mohon Tunggu... Guru - Kebun binatang safari

Perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kejahatan untuk Mendatangkan Kebaikan

14 Mei 2022   15:21 Diperbarui: 14 Mei 2022   15:24 781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada waktu kita mengalami kejahatan dari orang lain tentu kita akan kesal, marah, bahkan ingin membalas apalagi kalau kejahatan itu sangat menyakitkan atau berulang-ulang maka rasa ingin membalas itu semakin besar.

Kalaupun kita berdoa, maka kita akan katakan : Tuhan balas dia, hajar dia, berikan malapetaka dalam hidupnya.

Saya ingat pada waktu sepupu saya kata-kata kasar kepada mama saya, saya marah sekali, dan itu sudah kejadian beberapa kali, dia telp dan kata-kata kasar kepada mama saya dan saya juga ikut menerima telp itu.

Rasanya  mau membalas tetapi tidak mungkin saya pergi ngamuk-ngamuk, saya hanya berdoa : Tuhan hajar dia. Gila, ternyata saya jauh dari kebenaran, saya tidak bisa melihat apa maksud Tuhan di balik semuanya itu. Saya harus perlu belajar, dan Yusuf memberikan contoh yang luar biasa akan hal ini.

Kalau kita melihat apa yang di alami Yusuf, maka jelas ia berada di Mesir karena kejahatan dari saudara-saudaranya. Mungkin pada waktu Yusuf di tangkap dan di ikat, dia meronta-ronta, dan memohon ampun-ampun jangan lakukan ini, aku mengasihi kalian, aku tidak salah.

Mungkin pada waktu di jual ke Mesir, Yusuf kembali berteriak-teriak. Tolong, tolong, aku saudara kalian, jangan jual aku, aku pingin pulang bersama kalian, tolong  kakak-kakakku, tetapi mereka tidak peduli, bahkan mungkin ada yang sukacita melihat dia meronta-ronta di bawa ke Mesir.

Maka pada waktu dia sukses, dan bertemu dengan mereka bisa jadi ia mengingat kembali perlakuan dan raut muka mereka terutama waktu ia akan di jual, tentu ada kemarahan. Tetapi ternyata tidak seperti itu, karena Yusuf berkata kepada saudara-saudaranya   : Bukan kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah, dengan tujuan untuk memelihara kehidupan mereka.

Jadi Yusuf melihat ada tangan Tuhan di balik kejahatan saudara-saudaranya, betul saudara-saudaranya berbuat jahat kepadanya tetapi Allah tidak tinggal diam, Diapun bekerja di balik kejahatan itu untuk mendatangkan kebaikan bagi Yusuf dan saudara-saudaranya. Inilah kunci sukses dalam hidup Yusuf.

Karena dalam kondisi duka, malapetakapun ia berusaha mendapatkan apa maksud ALLAH dari semuanya itu.

Saya sadar dalam kondisi-kondisi tertentu dalam hidup kita, kita juga bisa mengalami kejahatan, musibah, malapetaka, dukacita, (mungkin di curangi teman,  di persulit atasan, di putuskan cinta) tetapi yang terjadi banyak orang yang tidak lagi melihat maksud Allah, banyak orang tidak lagi berpikir apa sih maksud Allah dengan  peristiwa ini, yang ada adalah kesal, marah, dll.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun