Cerita tentang keluarnya Abram dari negerinya adalah cerita yang sangat tidak asing bagi kita, tetapi dari kisah ini kita dapat melihat bahwa Tuhan hanya memberkati seseorang apabila orang itu taat kepada Tuhan. Tuhan katakan pada Abram : Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyur dan engkau akan menjadi  berkat.
Seandainya Abram itu tidak mau taat kepada Tuhan, maka ia tidak menjadi bangsa yang besar, tetapi karena ia taat maka keturunannya secara rohani menjadi bangsa yang besar, jumlahnya seperti pasir dilaut dan bintang di langit yang tidak bisa di hitung banyaknya.
Karena Abram mau taat dari garis keturunannya lahirlah Kristus, juruslamat dunia. Karena Abram mau taat maka namanya menjadi masyur/ besar sampai sekarang, karena Abram mau taat maka dia dan keturunannya menjadi berkat bagi banyak orang saat ini.  Jadi Abram diberkati  pada waktu ia  taat kepada Tuhan
Kita pun sama, kita hanya diberkati apabila mau taat kepada Tuhan. Kalau kita tidak hidup benar dan bekerja dengan benar, Tuhan tidak akan menolong/memberkati kita. Mazmur 5: 13 mengatakan : Engkaulah yang memberkati orang benar, ya Tuhan. Berarti hanya orang yang hidup benar saja diberkati oleh Tuhan.
Pada waktu Israel hidup benar, mereka bisa mengalahkan Yerikho kota yang sangat besar, tetapi pada waktu tidak benar maka Ai, kota yang sangat kecil bisa mengalahkan mereka.
Pada waktu Saul hidup benar maka kerajaannya kokoh, pada waktu hidup tidak benar, mempersembahkan korban yang seharusnya hanya dilakukan oleh imam maka Tuhan menolak dia menjadi raja. Jadi kalau mau diberkati Tuhan/ di tolong Tuhan maka hidup sesuai dengan apa yang Tuhan mau.
Maka terkadang ada orang yang tidak punya jabatan yang tinggi, uang yang banyak, tetapi hidup bahagia, terus dipelihara oleh Tuhan karena hidup benar, tetapi orang yang punya uang yang banyak tidak pernah merasa cukup dan bahagia karena hidup bukan sesuai dengan apa yang Tuhan mau, tetapi menurut apa yang ia mau.
Elia dipelihara oleh Tuhan melalui burung gagak, melalui sungai kerit, melalui janda di Sarfat karena terus mengarahakan diri pada Tuhan/ hidup benar. Tetapi pada saat tidak mengarahkan diri lagi kepada Tuhan/ hidup tidak benar maka yang timbul adalah ketakutan, kecemasan bahkan ingin mati pada waktu di ancam oleh Isabel. Ini adalah anti klimaks.
Jadi Pada waktu  mengarahkan diri pada Tuhan merasa Tuhan hidup dan bisa menolong kita, tetapi pada waktu tidak mau mengarahkan diri lagi pada Tuhan/ hidup tidak benar maka yang timbul adalah ketakutan dan kecemasan.
Jadi walaupun sudah kaya, punya segalanya tetapi kalau hidup tidak benar/tidak mengarahkan diri pada Tuhan maka  yang ada adalah ketakutan dan kecemasan karena tidak merasakan pemeliharaan Tuhan.