Mohon tunggu...
Senny Pellokila
Senny Pellokila Mohon Tunggu... Guru - Kebun binatang safari

Perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Karunia Terbesar dalam Hidup

19 Februari 2020   15:38 Diperbarui: 17 Juni 2021   08:24 6578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam ay 10 itu menunjukan pada konteks yang lebih umum dunia tidak mengakui Yesus tetapi ay 11 "Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya tidak menerima-Nya. Itu di tunjukan kepada orang-orang Yahudi dimana Yohanes dan Tuhan Yesus tinggal. Dalam kondisi seperti ini, John menerangkan tentang Yesus, maka John bisa saja putus asa kalau dia melihat pada dunia. Kalau saya  mengajar  mayoritas mahasiswa tidak memperhatikan, semangat saya berkurang dan konsentrasi bisa tidak terfokus. Itu hal yang sangat kecil

Tetapi John pembaptis sangat luar biasa, dia sudah tahu bahwa dunia tidak mau menerima Yesus, orang-orang kepunyaan-Nya  menolak Yesus . Dia sudah tahu karena dia yang menyatakan hal ini, tetapi dia tetap menyatakan "siapa Yesus". Kalau ada pengusaha seperti ini, yang dia sudah tahu keuntungannya hanya "capai" tetapi terus investasi maka dia adalah pengusaha yang kurang waras. Orang rugi bukan karena dia ingin invenstasi untuk rugi, tidak pernah ada seperti itu tetapi ini sudah tahu rugi, hanya untung "capai" tetapi tetap berinvestasi (menyatakan siapa Yesus), luar biasa.

Dengan kata lain John Pembaptis ingin mengatakan tugas saya adalah bersaksi tentang siapa Yesus dan itu bukan tergantung kondisi orang tetapi tergantung pada tugas yang Tuhan berikan kepada saya. Kalau tergantung pada kondisi orang saya tidak akan pergi tetapi karena itu tugas dari Tuhan, saya akan menjalankannya.

Kadang-kadang pelayanan itu kacau karena kita lebih percaya pada teori-teori sekuler dari pada pimpinan Tuhan. Yang namanya pelayanan berhasil kalau ada orang bertobat, itu teori pemasaran produk bukan teori Alkitab. Yang namanya  berhasil adalah setia mengerjakan maunya Tuhan bukan ada orang bertobat, sehingga walaupun kita menempatkan suatu staf di suatu daerah  walaupun tidak banyak orang yang bertobat bukan berarti staf itu tidak berhasil, bukan berarti dia gagal tetapi yang kita evaluasi, setia or tidak diladangnya Tuhan.

Baca juga: Ketergantungan Mutlak pada Kasih Karunia Allah, Minggu PraPaskah 5, 2021, 21 Maret

Inipun juga yang dialami Tuhan Yesus dalam Lukas pasal 4. Dimana dalam  dalam ay 16-18 dikatakan :

Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. 17 Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: 18 "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku...

Tetapi apa yang terjadi ternyata dalam ay 29-30 dikatakan : Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. 30 Tetapi Ia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.

Kalau kita bertanya : Apakah Tuhan Yesus sudah tahu bahwa Dia akan di tolak di Nazareth, tentu sudah tahu, tetapi ia tetap mengajar di rumah ibadah tentang diri-Nya.  Jadi disini kita melihat bukan berarti Tuhan Yesus gagal tetapi Dia hanya mengerjarkan apa yang bapa mau yaitu menyatakan tentang siapa diri-Nya di Nazareth.

Perlu diingat kita semua adalah saksi , bukan hanya pendeta dan majelis tetapi kita semua saksi di setiap bidang, maka yang menjadi pertanyaannya : Apakah kita sudah menjalankan tugas yang Tuhan mau dalam hidup kita, baik dalam pelayanan, pekerjaan maupun keluarga sehingga kita bisa menjadi saksi yang baik atau mungkin selama ini kita terjebak dalam teori sekuler . 

Kita berhasil kalau punya pekerjaan yang baik, punya jabatan yang tinggi, berhasil kalau bisa melayani sebagai majelis, berhasil kalau anak-anak kita semua punya karakter yang baik, tidak mencuri, tidak menikah karena kecelakaan, dsb. Kalau kita pakai standar tersebut berarti orang yang paling gagal selain john pembaptis adalah Yesus Kristus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun