Mohon tunggu...
Senny Pellokila
Senny Pellokila Mohon Tunggu... Guru - Kebun binatang safari

Perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Karunia Terbesar dalam Hidup

19 Februari 2020   15:38 Diperbarui: 17 Juni 2021   08:24 6578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada waktu hati kita melekat pada Tuhan  (sudah aman) baru kita bisa mempraktekan hidup yang sesungguhnya. Maka semua yang bersifat sementara ini juga akan terfokus pada hidup yang sesungguhnya. Kita bisa makan dan minum agar bisa melayani Tuhan dengan baik, kita punya kedudukan yang tinggi agar bisa memuliakan Tuhan dalam skop yang lebih besar lagi, kita punya banyak uang/tabungan bukan hanya untuk menata hidup tetapi juga untuk menjadi berkat bagi banyak orang, keluarga kita aman dan tentram agar kita bisa melayani Tuhan dengan baik. Jadi kita melakukan semuanya ini dengan focus pada hidup yang sesungguhnya.

Ini sama seperti yang dilakukan oleh Rasul Paulus, Dia mengatakan bagiku hidup adalah untuk Kritsus berarti hidupnya terfokus pada Kristus. Dia membuat tenda bukan untuk bisa makan minum saja tetapi untuk diberikan kekuatan untuk melayani Tuhan, karena tidak ingin membebani jemaat.

Selama hati kita tidak aman, karena bersandar pada dunia ini maka kita akan sulit mempraktekan hidup yang sesungguhnya, termasuk dalam melayani Tuhan. Mungkin sepertinya kita  melayani tetapi sebenarnya kita tidak melayani Tuhan, karena kalau manusia melayani berfokus pada dirinya pasti bersifat temporal.  

Kalau sudah bersifat temporal berarti kita juga pingin dilayani. Berarti kita ini bukan "hamba" tetapi "setara" dengan Tuhan. Yang namanya hamba sampai kapanpun tugasnya terus melayani bukan hanya melayani yang bersifat sesaat (temporal). Mengapa bisa terjadi ? karena hati kita tidak melekat pada Tuhan. Sehingga wajar kalau saat ini orang melayani hanya untuk mengisi waktu, mencari kesibukan lain, untuk actualisasi diri, untuk mencari popularitas yang semuanya berfokus kepada diri.

Ini sama seperti pernyataan Tuhan Yesus dalam Mat 7:22-23 : "Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Ini orang-orang yang melayani dengan begitu luar biasa, setan takut, mukjizat terjadi, banyak orang yang sembuh tetapi Tuhan mengatakan mereka pembuat kejahatan. Mengapa ? karena semua yang mereka lakukan hanya untuk dirinya, popularitas dirinya.

Persembahanpun sama. Jikalau kita tidak berfokus pada Tuhan maka kitapun sulit memberikan persembahan yang besar, paling top sepuluh persen karena itu perintah Tuhan. Kita akan mengatur keuangan dengan baik agar semuanya terpenuhi. Kita tidak berani mengambil langkah iman karena focus kepada diri, tetapi kalau focus untuk Tuhan, berbuat untuk Tuhan berarti bisa mengambil langkah iman.

Jadi Tuhan Yesus datang supaya hidup kita aman, sehingga kita bisa memperaktekan hidup yang sesungguhnya. Dan itu hanya kepada orang-orang tertentu yang menerimanya bukan kepada semua orang.

Kita di berikan Kuasa menjadi Saksi

Dalam ay 6-8 di katakan : Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; 7 ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. 8 Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu.

John Pembaptis dengan begitu jujur menyatakan  dirinya  bukan "Terang" itu tetapi hanya menjadi saksi bagi "Terang" itu. Saksi berarti memberikan pernyataan apa yang dia lihat (Konteks: dia tahu) dengan jujur. Sepertinya sangat sederhana, tapi kalau kita melihat dunia dimana John pembaptis bersaksi adalah dunia yang mayoritas tidak mau menerima Kristus.  Ay 10-11 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun